"Love" analogy;

It’s well known that from all kinds of interpersonal relationship, love relationships occupy an important place in human lofe. Luckily, although his position very essential, no special skills or expertise required to fall in love. No need to learn first to fall in love because it came naturally. “We are born to love”. Likewise, although born to love we often have difficulty to know what love is.

Love is a feeling that is characterized by closeness, intimacy, passion and commitment with our partner. Love is an interpersonal relationship that is developed, maintained, and sometimes also destroyed through communications. On the other hand, communication can fosfer love. Similarly, little scientific has having a research about the meaning of love. What’s interesting here is, it turns out love doesn’t always present itself. Sometimes he needs to be created through communication. As the saying goes, don’t know it was love, and in the Javanese culture is also known expression “witing tresno jalaran soko kulino” (love comes as familiar).

*capek nulis pake bahasanya orang lain ternyata, pindah channel dulu ke mode Bahasa Indonesia yuk*

Ya...ya...ya…sekarang saya akan mengulas artikel yang cukup menarik karena ini menyangkut aktivitas manusia pada umumnya (dan aktivitas yang penting). Bagaimana manusia jatuh cinta. Kira-kira, jawaban apa ya yang keluar ketika anda ditanyakan, "Mengapa kita bisa jatuh cinta ya?" (silakan jawab melalui komentar, kita akan buka diskusi mengenai ini)

Mungkin beberapa orang akan mengatakan, "Ya...memang sudah takdir manusia seperti itu". Tidak salah memang. Lalu mungkin ada juga yang menjawab dengan pertanyaan, "Ya...bagaimana bisa tercipta manusia-manusia yang lain?" Luar biasa, jawaban inipun tidak salah. Rupanya akan ada banyak jawaban yang sekiranya proporsional untuk menjawab pertanyaan ini. Namun, disamping jawaban yang kedengarannya umum, kita bisa mencari penjelasan yang sifatnya scientific. Ada beberapa penjelasan mengenai aktifitas emosi (karena cinta termasuk bagian dari emosi manusia) berdasarkan sudut pandang ilmu biologi (atau mungkin kedokteran).

Namun kali ini, saya akan membahas “cinta” dari sisi Teknologi Pangan. Dengan sebuah analogi “jatuh cinta” ala dosen Karakteristik Bahan Pangan dan Teknologi Pengolahan Pangan pada materi bab daging, saya akan mencoba untuk mengulang apa yang beliau sampaikan.

Daging memiliki pigmen berwarna merah yang disebut dengan Myoglobin. Myoglobin sendiri tersusun atas heme ring yang memiliki atom Fe dan protein (globin). Fe inilah yang menyebabkan dia dapat berwarna merah. Ketika myoglobin teroksidasi dengan oksigen, maka ia akan berwarna merah cerah, yang kita sebut dengan oxymyoglobin. Begitulah rasanya jatuh cinta, hati kita ibaratkan dengan myoglobin yang berwarna merah, ketika ia bertemu dengan seseorang yang dapat membuatnya tertarik, maka akan muncul perasaan istimewa yang mungkin disebut dengan C.I.N.T.A, cinta itulah yang berwarna merah cerah. Namun, ketika si oxymyoglobin tersebut mengalami pemanasan atau pemasakan, maka protein itu akan terdenaturasi dan mengubah fero menjadi feri yang berwarna keabu-abuan, disebut dengan met-myoglobin denaturasi. Begitu juga dengan rasa jatuh cinta, semakin lama akan semakin pudar dengan seiring berjalannya waktu. Itulah mengapa banyak pasangan muda-mudi yang menjalani sebuah proses bernama “pacaran” putus di tengah jalan, karena sudah tidak ada lagi perasaan suka di antara mereka, berada dalam zona abu-abu tidak lagi merah cerah.

Lalu, apakah hal itu berlaku untuk pasangan yang sudah menikah? Jawabannya kita lihat dulu proses berikutnya.

Untuk mempertahankan warna merah pada daging, dilakukan sebuah proses yang disebut dengan curing. Yaitu dengan cara menambahkan senyawa nitrit atau nitrat pada daging tersebut agar warna merah cerahnya dapat dipertahankan. Senyawa nitrit ini akan membentuk sebuah kondisi dimana warna merah daging dapat diikat yang disebut dengan nitro-oxymyoglobin. Walaupun daging yang telah diberi nitrit ini dimasak, maka warna daging tersebut akan tetap menjadi merah cerah, tidak seperti pada oxymyoglobin yang terdenaturasi menjadi met-myoglobin sehingga warnanya akan menjadi abu-abu. Dalam analogi jatuh cinta ala Dr. Ir. Joko Hermanianto, nitrit inilah yang disebut dengan pernikahan. Dengan pernikahan, maka rasa jatuh cinta tersebut akan diikat dan dipertahankan tetap berwarna merah cerah. Kata beliau juga, kalau sudah diikat dengan yang namanya akad nikah, maka semakin lama malah semakin cerah warna merahnya.

Itulah analogi jatuh cinta yang dipadukan dengan materi kuliah bab Pengolahan Daging ala Dr. Ir. Joko Hermanianto. Dengan analogi itu, jadi dapat memahami materi dengan mudah karena kita tinggal mengingat apa yang beliau sampaikan melalui analogi jatuh cinta namun diganti dengan materi yang beliau sampaikan. Itulah analogi menurut dosen saya, kalau kalian bagaimana? ^_^

When the sun goes down
And day turns into night
But I’m not gonna leave you to be alone
We’re gonna have a little time to waste
With lovely sound of ocean waves
And we give all the problem there’s no space
Why you’re so disguised
Why you’re so petrified
‘Cos I am here just to be by your side
You should know that I’m gonna treat you right
And heal the pain you feel inside
We give a peace a chance
And there is no fight again

Get up and get life in better way
Get up and never give up
I’ll be around you, I’ll be around for you
Burning you with my fire
Yes, I’m on my fire, to make you fly
Leave all troubles behind
Burning you with my fire
Yes, I’m on my fire, to make you fly
And let all troubles gone away