Pernahkah kita mengevaluasi diri kita akhir-akhir ini?
Seberapa banyak kata “aku atau saya” yang kita ucapkan dan berapa kali juga kata “kamu, dia atau kalian” kita ucapkan dalam sehari ini.
Kalau jawabannya, “banyak” atau “berkali-kali”. Mungkin ego kita sedang “sedikit” naik.
Cobalah turunkan ego kita barang sebentar saja dan berusaha mengucapkan “kami atau kita”. Karena ketika diri ini mengucapkan kata “aku atau saya”, maka secara tidak langsung perkataan itu akan memberi tahu bahwa ini lho saya. Dan ketika kita mengucap “kamu, dia atau kalian” maka secara tidak langsung pula kita “berlepas diri” dari mereka, tidak menunjukkan bahwa kita adalah bagian dari mereka juga. Hal ini juga menunjukkan adanya jarak antara diri ini dengan mereka. Dalam sebuah lingkungan, jika kita tetap kekeuh dengan ke-aku-anku dan ke-dia-an mereka, maka bersiaplah untuk segera terusir dari lingkungan karena kita tidak akan dapat diterima oleh lingkungan dengan sikap yang demikian.
Lain halnya jika kita sering mengucapkan kata “kami dan kita”, maka kita menganggap orang yang di sekitar kita itu ada. Dan mereka akan lebih respect jika kita berkata demikian. Karena dengan meletakkan mereka di sekitar kita, secara otomatis mereka juga akan menerima kita sebagai bagian dari mereka.
Untuk orang yang merasa dirinya masih butuh orang lain, cobalah untuk menjadi “kami dan kita” jangan menjadi “aku dan saya”.
*maaf, numpang nyampah ya. Lagi iseng-iseng pingin nulis soalnya. Hehehe....kalau ada yang kurang atau masih ada yang salah silakan dikoreksi dan ditambahi.
^_^
(tulisan ini dibuat dari kisah nyata pada pemilihan seorang ketua di kampus, dan beliau lebih sering mengucapkan “aku” daripada kata “kami dan kita”, padahal beliau bekerja dalam sebuah tim yang nantinya akan dipimpin ketika terpilih menjadi ketua)
sebuah ilustrasi penempatan kata aku, kamu, dan kita |
Euhmm. .judul blogku. . :D
BalasHapushmmm... boleh di coba..
BalasHapustarget awal : kontrakan
kita???
BalasHapuslu aja kali, gue enggak..haha
indah :
BalasHapushoo?!
ndak iyo judul blogmu?
tiru-tiru wae.
adieto-sama :
wahh...masa' kosan dijadiin bahan coba-coba?
-____-
arsyada :
perkataan seperti itu sama saja dengan berlepas diri dari orang itu, kecewa punya teman seperti dirimu.
iya juga ya, patut "kita" coba
BalasHapushmhm...hm....
BalasHapussemua berkaitan dengan interaksi...
Tergantung posisi kita nya kan om..
BalasHapus