Semester akhir menjadi
waktu yang paling krusial bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang melaksanakan
penelitian ataupun magang untuk memenuhi kredit 6 SKS yang diambil pada akhir
tahun ini. Ada dua yang bisa diambil mahasiswa untuk memenuhi kredit tugas
akhir mereka, magang dan penelitian. Opsi kedualah yang menjadi pilihan saya,
walaupun sebenarnya opsi pertama yang menjadi prioritas saya sejak awal. Namun takdir
berkata lain, dan saya akhirnya ‘menjabat erat’ pilihan kedua. Penentuan antara
opsi pertama dan kedua memerlukan waktu yang tidak sebentar, mulai dari sebelum
masuk semester 7 saya sudah konsultasi mengenai topik apa yang akan saya ambil
sebagai tugas akhir nanti, dan kata ‘magang’ selalu saja terucap kala itu. Namun
dosen pembimbing menghendaki lain, hingga palu diketok kata ‘penelitian’ lah
yang diucap terkahir kali.
Baiklah, penelitian
sudah ditetapkan. Sekarang apa yang akan menjadi topik tugas akhir saya? Di departemen
Ilmu dan Teknologi Pangan, terdapat 5 ranah atau bidang keahlian yang dapat
dipilih mahasiswa sesuai dengan minatnya. Bidang keahlian tersebut antara lain
: Mikrobiologi Pangan, Kimia Pangan,
Biokimia Pangan, Rekayasa dan Proses Pangan, dan Applied Science. Sempat bingung ketika disuruh menentukan apa
yang akan menjadi topik penelitian saya, jujur saya bukan tipikal orang yang
suka meneliti sesuatu walaupun kadang rasa ingin tahu saya tinggi. Awalnya
ketika dosen mengajukan topik, beliau menyarankan ke bidang Rekayasa dan Proses
Pangan. Namun, setelah saya pertimbangkan, saya mundur dari topik tersebut. Kedua,
topik Biokimia Pangan yang beliau sarankan kepada saya, setelah beberapa pekan,
akhirnya saya juga menyerahkan kembali topik itu kepada dosen saya. Dan pada
pertemuan terakhirlah yang menjadi topik penelitian saya hingga saat ini,
Mikrobiologi Pangan.
Dan untuk beberapa
bulan ke depan, laboratorium pangan menjadi rumah ketiga saya. Semoga apa yang
saya kerjakan diberikan kemudahan oleh Allah agar ke depannya tidak menemui
hambatan yang berarti. Semangat penelitian ^_^
*sebenarnya cerita
mengenai bagaimana saya bisa sampai ke topik ini sudah saya posting di sini*
whahaha post nya ini, pengen di komen bgt nih hehe
BalasHapuslanjutkan kak, saya juga suka mikpang~ tapi ada tetangga yg ngambil penelitian mikpang, dan nakut2in duluan jd gimanaaa gitu hahaha
mending rekayasa aja, lebih nge foodtech gitu kak...
hehe . .iseng bikin curhatan tentang lika liku menuju penelitian.
Hapus:D
kamu suka mikpang?
kalo saya nggak begitu suka sih, tiap kuis dapetnya jelek soalnya.
hoho.
memang rada susah sih kerja di mikrob, karena kita bekerja dengan makhluk hidup.
kalo kata mbak Ari (laboran mikrob di PAU), pas kita mau plating mikrobanya diajak bicara, diajak ngobrol biar seneng.
:D
tp kalo rekayasa krg ada feelnya klo menurut saya lho, tinggal cari formulasi terbaik, diuji, jadi deh.
beda ama mikrob, ada suka dukanya, ada asem manis pahitnya, lengkap pokoknya.
:p
wah..ada microbiologybrotherhood juga neh.. penelitian dilabor mikro InsyaALLAH tdk sesulit yg dibayangkan orang2.. Semoga lancar penelitiannya..
BalasHapuswahh . .ada expertnya microbiology.
Hapus:p
kalo di jurusan saya, kebanyakan mahasiswanya selalu 'menghindari' topik mikrob mbak, kata mereka penelitiannya lamaaaa.
:D
kemarin juga sempat ngdown pas 2x nyoba tapi belum ada hasil yang diharapkan.
alhamdulillah dapet 'wejangan' dari senior-senior yang udah malang melintang di dunia per-mikrob-an, jadinya semangat lagi deh.
hehe.
secara teori aja sukanya kak. hehe
Hapuskalau rekaya mnurut desi banyak di teknologinya, enak kan bikin sesuatu yg bisa dimakan haha dan nyari ada apa sih dibalik hal yg biasa itu.. simpel tapi berkesan eaa haha
*padahal mah gak milih mikrob, krn ga terampil sama yg mikro2, rentan dan ringkih
hehe . .ya kalo memang passionnya di rekayasa pangan mending ke situ aja.
Hapuskarena ngelakuin penelitian without passion sama aja 'bunuh diri', udah lulusnya ntar lama, setengah hati pula ngelakuin penelitiannya.
semoga penelitiannya diberikan kemudahan..aamiin.
BalasHapusaamiin.
Hapusmatur nuwun ya dongane.