Seperti
tubuh yang menghajatkan keterbebasan dari penyakit untuk tumbuh menjadi lebih
baik dan bergerak dengan bebas, begitupun dengan hati kita. Ia tidak bisa
menjalankan aktivitas utamanya, mencintai kebaikan, jika banyak kotoran yang
menghalanginya.
Karena berbagai penyakit itu, hakikatnya adalah unsur perusak.
Tak sekadar membuatnya kotor, ia bahkan menjadi penghalang bagi tumbuh kembang
tubuh ke arah yang lebih baik. Hingga upaya menghilangkannya menjadi
keniscayaan. Dan menjadi langkah pertama bagi para perindu kesehatan dan
perubahan menuju kesempurnaan.
Ini adalah tentang bagaimana memunculkan kekuatan alami dalam
tubuh agak tidak bergerak melambat karena terhambat. Selain menjadi tidak
efisien, perlambatan itu membuat tidak nyaman, dan seringkali menyiksa. Lunglai
dalam onggokan tulang berbalut daging. Hingga berbagai kenikmatan halal hanya
menjadi pemandangan indah tanpa kemampuan menikmatinya sebab tiada daya upaya
untuk itu.
Dosa dan maksiat adalah kotorannya hati. Ia membuatnya enggan
berkehendak kepada kebaikan karena kehilangan energinya. Menuntunnya kepada
kegiatan aneh, menghancurkan diri sendiri dengan kenikmatan semu yang
disangkanya nyata, sesaat yang diyakininya lama. Kemudian menutup telinga dari
informasi tentang bahaya yang mengintainya, padahal ia benar adanya. Adakah
kebodohan yang lebih parah darinya?
Hati yang terlena dalam dosa tak berdaya memenuhi panggilan
kebaikan. Serupa pemalas yang mengabaikan tawaran kerja dengan penghasilan
mengesankan, namun sibuk mencari pembenaran. Dalam pengaruh bius maksiat yang
meluruhkan semua formula kesuksesan, ia membangun angan-angan kosong tentang
makna kejayaan. Ia bermimpi telah menjadi sesuatu, padahal hanya berilusi yang
ia mampu.
Dan tumbuh kembang bukan hanya tentang nutrisi yang bergizi atau
gerak badan berkesinambungan. Yang lebih esensi adalah pembersihannya dari
materi jahat yang bisa merusakkan semuanya. Menjadikannya sia-sia sebab hasil
yang ada tak seperti yang diharapkan. Sesal mengiringi kehancuran yang bahkan
sudah diprediksi, namun semuanya tiada arti lagi.
Maka biarkanlah hati kita bertumbuh! Menjadi semakin sehat,
menjadi semakin baik menuju kesempurnaannya seandainya mungkin. Tapi tidak
jalan yang benar selain membebaskannya dari berbagai dosa dan maksiat dengan
taubat. Atau membanjirinya dengan amal shalih yang melimpah serupa air bah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Welcome to my "freak" blog site.
You don't have to send the greatest note in the world or come up with clever phrases.
Just let them know you appreciate it.
When have you ever wished someone hadn't thanked you?
Any comments are very meaningfull for a better the writing writer's.
^_^
arigatou gozaimashu.