“Assalamu’alaykum, enhar?”“wa’alaykumsalaam warahmatullah, ono opo chal?”“bisa tolong jemput di gym nggak har? Aku nggak kuat jalan ni”.“lahh..kenapa? yowiz, tunggu di gym ya, jangan kemana-mana dulu”.Tuuutt..tuutt..tutt…
Percakapan singkat itu ditutup dengan badan saya yang masih bersandar di bangku penonton gymnasium kampus. Namun karena yang ditunggu tidak kunjung datang, akhirnya saya diantar ke kosan oleh teman kelas saya. Sampai di kosan, badan saya langsung direbahkan di ruang tengah. Dengan kondisi antara sadar dan tidak sadar, mungkin karena kondisi badan saya yang panas. Setelah dibiarkan istirahat sebentar dan ditanya gimana keadaan saya, mereka memaksa saya untuk check up malam itu juga. Padahal menurut saya kalaupun ditunda besok pagi juga tidak apa-apa, biar malam ini istirahat dulu saja. Memang benar, satu muslim dengan muslim yang lain itu ibarat satu tubuh. Kalau yang satu merasakan sakit, maka yang lain pun akan merasakan sakitnya juga. Itulah mengapa teman-teman saya memaksa untuk langsung check up malam itu juga.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam masalah kecintaan dan kasih sayang serta pertolongan di antara mereka bagaikan satu tubuh. Jika salah satu organ mengeluh kesakitan, niscaya seluruh tubuh ikut panas dan tak dapat tidur”(Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim)
Memang sudah dari hari Sabtu kemarin badan ini sedang tidak dalam kondisi fit seperti biasanya. Kalau dibilang terlalu capek terus jadi sakit, mungkin juga. Karena Sabtu pekan sebelumnya saya memang habis mendaki Gunung Merbabu. Tapi kan sudah istirahat selama satu pekan, ketika sampai di Semarang juga saya cukup istirahat. Tapi entah kenapa Sabtu pagi sendi saya terasa ngilu sekali. Akhirnya Sabtu sore saya diajak ibu check up ke rumah sakit, dan ketika diukur suhu badannya, ternyata cukup tinggi. Sekitar 38,4 oC. Alhamdulillah hari Ahad suhu badan sudah mulai turun lalu saya memutuskan untuk pulang ke Bogor, karena hari Senin pagi ada kuliah pengantar Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan yang mengharuskan untuk datang. Hari senin tidak ada tanda-tanda akan sakit lagi, sampai di tengah praktikum Analisi Pangan, ngilu itu datang lagi. Ngalamat bakal panas lagi nih, dan benar saja. Selepas praktikum suhu badan saya langsung naik. Ketika rapat pleno pun saya tidak dapat berbicara banyak, berselimutkan jas lab dan duduk di pojok sambil mendengarkan jalannya rapat.
Tepat jam 6 malam. Hape pun bergetar karena saya setting dalam mode silent. “chal, dimana? Udah ditunggu anak-anak nih, ayo buruan ke sini”. Teringat hari itu ada jadwal futsal. Heumm…padahal badan ini sedang dalam kondisi terendahnya, tapi biasanya kalau sedang sakit terus saya paksa olahraga sampai berkeringat banyak, keesokan harinya badan menjadi lebih mendingan. Akhirmya, setelah sholat Maghrib saya datang ke gym. Pertamanya tidak ada yang sadar kalau saya sedang sakit, karena permainan saya seperti biasanya, malah masih bisa nyetak gol ke gawang lawan. Sampai di pertengahan, tubuh saya tidak kuat lagi. Saya memutuskan untuk berhenti dan berbaring di pinggir lapangan. Karena melihat gelagat saya yang tidak seperti biasanya, akhirnya teman-teman berkumpul di sekitar saya. Ada yang member air minum, membukakan sepatu, dan ada yang mengajak saya ngobrol supaya saya tidak kehilangan kesadaran. Setelah agak mendingan, saya langsung menelpon teman untuk di jemput di gym. Dan karena dia nggak datang juga, akhirnya saya diantar pulang ke kosan dan dibiarkan istirahat di kosan. Sekitar jam 8 malam, saya diajak untuk periksa ke rumah sakit karena mereka kasihan melihat kondisi saya yang katanya “menyedihkan”. (hikss T.T). Setelah cek dan diukur suhunya, ternyata suhu badan saya malam itu mencapai 39,6 oC (pantesan aja kata teman kayak udang rebus gitu muka saya). Khawatir gejala demam berdarah, malam itu juga oleh rujukan dokter saya disarankan untuk cek darah, alhamdulillah hasil cek darah menunjukkan negatif. Tapi saya disarankan untuk istirahat dulu selama 3 hari dan tidak boleh terlalu capek. Jadi ya liburan saya bertambah lagi ^_^
Sebagai pelipur dan penyemangat saya ketika saya sakit, maka saya coba membaca artikel yang berisikan hikmah dibalik sakit dan bagaimana menyikapinya. Berikut ini beberapa hadist yang saya dapat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,” Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi.(HR. Muslim)
”Setiap musibah yang menimpa mukmin, baik berupa wabah, rasa lelah, penyakit, rasa sedih, sampai kekalutan hati, pasti Allah menjadikannya pengampun dosa-dosanya.”(HR. Bukhari-Muslim)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwa beliau menjenguk seseorang yang sedang sakit demam, yang disertai Abu Hurairah. Lalu beliau bersabda:
”Bergembiralah, karena Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Inilah neraka-Ku. Aku menganjurkannya menimpa hamba-Ku yang mukmin di dunia, agar dia jauh dari neraka pada hari akhirat.”(Ditakhrij Ahmad, Ibnu Majah, dan AL-Hakim. Menurut Syaikh Albani: isnadnya shahih)
syafakallah, laa ba'sa thohurun insyaAllah...
BalasHapusAllahumma rabbannasi azhibil ba’sa isyfi antasy syafi la syifa’a illa syifauka syifa’an la yugadiru saqaman, imsahil ba’sa rabbul ba’si biyadikasy syifa’u la kasyifa lahu illa anta as-alullahal ‘azimi, rabbal ‘arsyil ‘azimi an yasyfika.
BalasHapusSemoga cepet sembuh ya chal ^^
saya khawatir itu Chikungunya mas.
BalasHapuskarena gejalanya memang sangat mirip dengan Demam Berdarah, namun tidak ada penurunan trombosi maupun perdarahan yang terjadi pada chikungunya.
apalagi disertai dengan nyeri di sendi ya?
karena ciri chikungunya juga seperti itu, ada mual, muntah, pandangan yang kabur juga.
Istirahatlah yang cukup, jangan memaksakan diri untuk beraktivitas berat dulu ya. Makan buah dan sayur serta air putih yang banyak.
Terus obat yang dari dokter juga diminum sesuai anjuran ya.
Laa ba'sa thohurun, insyaa Alloh.
Syafakallah.
fashbir shobron jamiila.
anonim dan priska :
BalasHapusamiin..
jazakumullahu khoiron katsiron.
ketinggalan kuliah lan praktikum meneh ki pris, padahal dua praktikum itu (anpang dan tpp) dewa-nya itp ya?
nafsa :
chikungunya?
waduh...apalagi itu?
ini mualnya aneh, belum makan tapi udah kerasa kenyang, trus kalo ditekan di ulu hati agak sakit.
kenapa ya dok?
kalo kabur sih nggak, cm waktu hari slasa-rabu mmg masih nggliyer gitu.
buat jalan aja ga bisa bener2 lurus, mesti agak sempoyongan dikit.
obat dari dokter udah hmpir habis kok.
tgl antibiotik, obat mual, sama satu lagi ga tau apaan, kalo saya minum mesti bawaannya lgsg ngantuk (ada efek sedative-nya ya?)
amiin.
insyaa Allah teteup sabarlah.
suplemennya kan 3 hadist di atas, yg bikin semangat terus.
hehe.
kandani aja futsal sik ngeyel...
BalasHapusitu, turuti kata bu dokter..ane cuma bisa mendoakan moga cepet sembuh..
emm, saya salah ding mas..
BalasHapusharusnya ndak boleh asal diagnosis gitu..kan saya ndak tau kondisinya mas ichal dengan jelas.
*maaf ya. sok tau ni saya langsung bilang chikungunya, padahal kan bukan saya yang meriksa T.T
gomen ne.
arsyad :
BalasHapushehe...namanya juga hobi sob, ya mau gimana lagi.
lha wong pas jaman SMA kae malah luwih parah wae tetep bal2an og.
:b
ya ya ya...uwiz tak turuti kok.
istirahat kan?
malah wiz bed rest nganti 3 hari, bener2 bed rest nek iku.
...heuheu...
nafsa :
lha iya tho, lha wong dirimu kan baru tau gejala-gejalanya aja dek, itupun dari blog ini tho.
msa' langsung to the point "mas, kamu kena chikungunya"
alhamdulillah saya ndak punya penyakit jantung, coba kalo punya, bisa berhenti di depan layar laptop ntar.
hhe..
tapi tak apalah, masih dalam tahap belajar kan?
wajar.
saya juga masih banyak salah kalo ngomong soal pangan.
:D