menatapmu, aku menangis
darah kian bergolak memanaskan sel-sel otak
yang dipenuhi berjuta tanya tak terjawab
betapa, karena aku melihat
anak-anak kecil terkapar kekurangan gizi
sementara kita asyik dengan acara televisi
dan di jalanan sana
anak-anak muda merana mencari kerja
sementara kita sibuk dengan perebutan singgasana
darah kian bergolak memanaskan sel-sel otak
yang dipenuhi berjuta tanya tak terjawab
betapa, karena aku melihat
anak-anak kecil terkapar kekurangan gizi
sementara kita asyik dengan acara televisi
dan di jalanan sana
anak-anak muda merana mencari kerja
sementara kita sibuk dengan perebutan singgasana
menatapmu, aku menangis
marah kian memuncak menutupi kesadaran
yang dipenuhi karat akibat pengabaian
betapa, karena aku melihat
berjuta penganggur kaku terbujur
sementara kita nyenyak di atas kasur
dan di emperan sana
beratus pedagang kecil lari terusir
sementara kita shoping sambil plesir
marah kian memuncak menutupi kesadaran
yang dipenuhi karat akibat pengabaian
betapa, karena aku melihat
berjuta penganggur kaku terbujur
sementara kita nyenyak di atas kasur
dan di emperan sana
beratus pedagang kecil lari terusir
sementara kita shoping sambil plesir
"Jika salah seorang diantara kalian berkelahi maka hindarilah memukul wajah" (Riwayat Muslim) |
menatapmu, aku menangis
melihat ketimpangan yang kian semarak
“Sesungguhnya tidaklah kelemahlembutan ada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya, dan tidaklah kelemahlembutan tercabut dari sesuatu kecuali akan menodainya”(Riwayat Muslim)
Hhmm...
BalasHapusTangisan adalah suatu tanda..
Betapa hatinya lembut, dan bersih..
Ia putih, lembut..
Laksamana bulu yang ringan dan halus..
Maka, hiasilah bulu itu..
Atau jadikanlah ia lebih bermanfaat...
kalau pun tidak, ia pun hanya seonggok bulu...