Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Betapa
dahsyatnya makna sebuah kemauan, sehingga berbagai hal yang seolah tidak mungkin
pun menjadi mungkin. Sudah banyak pencapaian manusia diberbagai belahan bumi,
pada mulanya hanyalah sebuah kemauan. Kemauan membentuk keajaiban dunia,
kemauan membentuk kota-kota, bahkan kemauan membentuk negara-negara.
Sebenarnya hari-hari kita dalam dua puluh empat jam
berisi sekian banyak kemauan, mulai dari hal-hal yang kecil, sedang sampai yang
besar. Dibalik benak seseorang tersimpan beragam kemauan saat ini, hari ini,
minggu ini, bulan ini, tahun ini atau sepanjang hidup ini. Bagaimana jadinya
jika kehidupan dijalani tanpa kemauan, sulit diprediksi bagaimana masa kini dan
masa depannya. Oleh sebab itu tumbuhkan kemauan dan terus perbesar, sehingga
bisa terwujud. Tentu saja asalkan kemauan itu positif dan produktif.
Ketika dalam pikiran terbersit kemauan yang baik, maka
jangan ditunda-tunda, perbesarlah, visualisasikan sehingga gambarannya jelas.
Kemauan biasanya bermula dari sebuah inspirasi yang datang dari mana saja.
Inspirasi itu menari-nari di sekitar kepala kita, begitu banyak dan bertaburan
seperti bintang di langit. Nah, bintang mana yang harus segera ditangkap.
Apakah bintang yang paling berkilau atau bintang yang kelap-kelip dan
malu-malu.
Terkadang serba mau menghinggapi pikiran kita, mau ini
– mau itu, namun tidak ada kemampuan untuk memilih dan mengeksekusi kemauan
mana yang akan diwujudkan. Sehingga akhirnya kehidupan dijalani dengan keraguan
atau kebimbangan, tak lain karena kemauannya tidak jelas. Seseorang yang banyak
maunya biasanya sulit berkonsentrasi, kecuali kalau bisa memilah, memilih dan
memprioritaskan kemauan yang mana yang segera didahulukan perwujudannya.
Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, begitu kata
Bung Karno. Pengertiannya kemauan itu harus setinggi langit, jangan
tanggung-tanggung. Tanamkanlah kemauan untuk mencapai kesuksesan puncak, karena
pendakian sudah dimulai. Sangat disayangkan jika hanya mandek di tengah
perjalanan, sehingga posisi terkatung-katung, puncak pencapaian pun tidak
diraih.
Untuk mewujudkan kemauan harus ada kemampuan dan
keseriusan. Mau tapi tidak serius, ya tidak akan nada pencapaian. Begitu pula
mau tapi tidak mampu. Kemampuan akan mengikuti kemauan, seperti kata pepatah di
atas, di mana ada kemauan di situ ada jalan, di mana ada kemauan di situ ada
kemampuan. Makin besar kemauan, makin lebar jalan, makin besar kemampuan, dan
peluang pencapaian makin terbuka lebar, keberhasilan atau sukses pun segera
menjelma.
“The great thing in the world is not so much where we stand, as in what direction we are moving.” ~ Oliver Wendell Holmes
bener sebener2nya, setuju abis2an, jadi semangat abis2an \(^o^)/
BalasHapusampe semangatnya abis ya yuf?!
BalasHapusbagus . .bagus . .
lanjutkan nak.
:D
emmphh ga ga, smgt ga boleh abis! hahaha, baiklah papsky! :p
BalasHapuslg lg chal bikin tulisan macam ini, inspiratif :)
*celingak-celinguk* *kaburnaeknaga*
BalasHapusman jadda wa jadda..
BalasHapusjika kita semangat sungguh-sungguh pasti kita kan dapat hasil yg maksimal..^,^
Yufi :
BalasHapuskalo nulis kayak gituan perlu semedi dulu satu bulan yuf, biar dapet wangsit dulu baru bisa nulisnya.
hoho.
AdLnPt :
wahhh . .dia maen kabur aja, kejar pake Nightmare *naga yang di film How to tran your dragon*
:D
Rizki :
man jadda wa jada masbro yang bener.
beda arti ntar kalo pake tasjid dua-duanya.
:D
setuja ^___^
BalasHapusjika ada niat untuk mau melakukan sesuatu, maka yakinlah bahwa kita mampu untuk melakukannya atas izin dan pertolongan dari Nya
Erma :
BalasHapusluwih asik nek sejuta ma ketimbang setuja.
hehe.
hasil itu sebanding dengan usaha dan doa, jadi ya intinya sama aja kayak hasil itu sama dengan kemauan ditambah dengan kemampuan dikali dengan doa.
:D