Hari ini,
Kuhembuskan napasku yang mulai penat, mengiringi akalku yang terus beranjak dewasa, langit biru menampakkan kesahajaannya kepadaku. Awan columbus tak lagi nampak di bawah kaki langit Illahi, hanya beberapa awan tipis putih suci, ah, hari ini cerah sekali. Kuimbuhkan beberapa bait syair yang mengkonotasikan masa-masa indah itu, bagaikan film hitam putih yang berputar dengan tempo tercepat di kepalaku. Ah, hari ini cerah sekali.
Masih tentang langit,
Kupejamkan mataku beberapa saat, menghilangkan keletihan yang mulai memprovokasi tubuhku untuk mengeluh. Aku tersenyum, membayangkan waktu itu datang kembali. Anak kecil yang polos, masih tentang langit, ternyata memang masa lalu sangatlah jauh. Seruan lazuardi menyampaikan pertanyaan silamku, melapangkan hatiku. Ah, polos sekali kau, nak. Tanpa kusadari aku telah menjawab pertanyaan itu, ternyata masa depan lebih menguras pikiranku. Engkau sangat beruntung, nak, bisa menikmati masa-masa indah itu. Tanpa kusadari, aku berbicara dengan aku yang dulu.
Langit hari ini indah sekali, seindah cerita pengorbanan yang kuberikan, semanis cinta yang aku perjuangkan, dan selayaknya manusia yang melakukan kehendak Rabb-nya.
By : Seantero Ibra’
hehe..jadi ingat saat uts tpp kemarin. seusai ujian itu, aku langsung drop. tapi langit menghiburku dg senyum blue and white nya :) seketika itu juga ku sms temen berisikan "sore yang cerah untuk jiwa yang lelah"
BalasHapus