Motor

menjadi motor itu tidak mudah.

karena kita harus mempunyai semangat yang lebih dibandingkan yang lain.

kita harus memiliki energi ekstra agar dapat menggerakkan roda-roda yang lain.

kita harus tahu kapan kita mengencangkan laju kita dan kita harus tahu juga kapan kita harus menghentikan langkah kita.

karena tidak bisa terus-terusan memforsir roda-roda kita untuk selalu berputar mengikuti putaran kita.

kadang mereka juga butuh untuk istirahat, butuh untuk diberi suntikan semangat agar dapat berlari lebih kencang lagi.

namun bukan berarti motor itu tidak pernah lelah.

justru dialah yang paling lelah.

karena dia harus meminjamkan tangannya untuk menggandeng yang lain.

dia harus meminjamkan kakinya untuk membantu yang lain melangkah.

dia harus meminjaman pikirannya agar semua dapat berjalan sebagaimana mestinya.

dia harus meminjamkan badannya untuk menjadi sandaran ketika yang lain telah kelelahan.

dan dia yang paling akhir beristirahat jika yang lain sudah terlebih dulu tidur terlelap.

namun jika motor itu dapat berputar dengan baik, maka roda-roda yang lain pun akan mengikuti putaran itu dengan irama yang harmonis.

jangan pernah merasa lelah menjadi motor.

menjadi inisiator itu memang memerlukan energi yang lebih daripada menjadi follower.

*sebuah tulisan yang saya buat sebagai “penggerak” sebagai inisiator penggagas acara reuni alumni smansa*