Kebahagiaan versiku itu sangat sederhana.
Aku bahagia bisa berada di tengah-tengah keluarga.
Makan bersama dengan anggota keluarga yang lengkap : bapak, ibu, kakak, dan dua adikku.
Kita ngobrol apa saja dengan rileks, saling canda, saling menggoda, dan tertawa.
Kita lepaskan semua beban tugas sehari-hari kita.
Lupakan itu semua!
Lupakan saja pengejaran-pengejaran kita untuk sementara!
Buat apa terus mengejar buruan di luar sana sedangkan kebahagiaan itu sangat sederhana dan sudah ada di tengah-tengah kita?
Happiness is like a butterfly,The more you chase it, the more it will elude youBut if you turn your attention to other things,It will come and sit softly in your sholulder.
love the Quote.
BalasHapushahai, jadi kangen keluarga. pengen segera luluuss :P
vanilaeru a.k.a mbak anis :
BalasHapushe'em..simple tapi sederhana (lohh?!)
aneh ya, kalo kita kejar malah nggak terkejar.
tapi kalo kita lagi ga ngejar, dia dateng sendiri.
kalo gitu mending leha-leha aja deh.
hehe..
waaahh...tau deh yang udah mau lulus.
udah kelar mbak seminarnya?
ya... bahagia itu sungguh sederhana....
BalasHapusinspiratif...!!!
nice posting.
BalasHapuslama sekali ternyata saya nggak komen disini.
mbak yona harianti putri :
BalasHapusyuphh...karena perasaan 'bahagia' itu terletak di dalam diri kita mbak, dan kerap kali kita lupa bahwa kebahagiaan itu ada di sekitar kita tanpa kita sadari.
heumm..
mbak nafsacha :
udah lama ga ngeliat 'bunga krisan' mampir di blog ini.
hehe..
tumben mbak nafsacha mampir, ada apakah gerangan?!
tidak ada alasan khusus sebenarnya, hanya ingin mampir dan memberi komentar saja.
BalasHapussudah lama nggak blogwalking soalnya.
mbak nafsacha :
BalasHapusohh..nggih monggo.
matur nuwun sampun mampir lan ninggalaken komentar nggih mbak.
^_^
wangsulipun atos-atos mbak.