3/12/2012

Meniti kegagalan



Mengalami kegagalan ibarat mengunyah brotowali, pahit rasanya dan sangat tidak enak. Ini sekadar ilustrasi betapa kegagalan sangat tidak diinginkan setiap orang. Apa lagi jika kita sudah mengerahkan usaha secara maksimal. Faktor keberhasilan juga telah dipenuhi. Tapi, hasilnya ternyata jauh dari yang diharapkan. Karena itu, wajar jika orang merasa frustasi bila nasib ini menimpanya. Kegagalan memang takdir yang tak dapat diubah. Namun, frustasi bukan jawaban tepat karena tak dapat mengubah keadaan. Kegagalan adalah keniscayaan tapi bangkit dan berusaha lagi adalah pilihan. Inilah yang membedakan antara pemenang dan pecundang.

Pada saat kritis seperti itu, optimisme tak boleh mati. Keimanan terhadap takdir tak boleh goyah. Keyakinan ini membawa harapan bahwa Allah selalu memberi kemenangan dan jalan keluar. Faiina maal usri yusra, setiap kesulitan membawa kemudahan.

Semangat ini selalu membuka jalan untuk tetap berkarya. Kegagalan dimaknai sebagai waktu untuk rehat dan beristirahat sejenak. Jadi, gagal bukanlah akhir segalanya. Al Haitsam telah membuktikannya, beliau berhasil menyusun 100 penelitian ilmiah dalam berbagai topik di bidang fisika dan matematika.

Kegagalan adalah saat yang tepat untuk muhasabah dan mengevaluasi. Apakah kita memang mengambil jalan yang tepat? Apakah cara tersebut benar dan tepat? Ini juga merupakan saat yang pas untuk mengenali potensi kita yang terpendam. Bisa jadi kelebihan itu tidak terlihat karena kita terlalu fokus pada hal-hal lain. Kenalilah diri sendiri dan fokuslah pada kelebihan itu.

 Proses menuju keberhasilan begitu berliku dan unik. Mereka memaknai kegagalan sebagai satu bagian dari rangkaian proses keberhasilan. Kegagalan adalah bahan evalauasi. Hasilnya ialah ilmu dan pengalaman. Seorang muslim boleh gagal karena gagal adalah guru yang paling berharga. Kemenangan memberi kebagiaan sedangkan proses membawa ilmu dan pengalaman yang berguna bagi dirinya dan orang lain. Jangan takut gagal. Temukan faktor dan sebab kegagalan itu lalu perbaikilah. Tetaplah menjadi mukmin yang kuat yang tidak tersandung oleh batu yang sama. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seorang mukmin tidak jatuh dua kali ke satu lubang (yang sama).”
(Muttafaqun ‘alaihi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Barang kali inilah jawaban kenapa ada dua orang yang sama-sama gagal, tapi akhirnya bernasib berbeda. Orang yang sukses belajar dari kegagalannya. Tidak menyalahkan orang lain. Dan mencari faktor kegagalan kemudian memperbaikinya. Mereka tidak mau berlama-lama ‘menikmati’ kekalahan. Mereka berusaha mengambil pelajaran yang kemudian menjadi pengalaman yang berharga.

~penyemangat diri ketika penelitian belum membuahkan hasil yang diharapkan, harus tetap bersemangat karena setelah kesusahan itu pasti ada kemudahan

7 komentar:

  1. The Winner is always part of the answer;
    The Loser is always part of the problem.

    The Winner sees an answer for every problem;
    The Loser sees a problem for every answer.

    The Winner says," It may be difficult but it is possible";
    The Loser says,"It may be possible but it is too difficult."

    When a Winner makes a mistake, he says," I was wrong";
    When a Loser makes a mistake, he says," It wasn't my fault."

    The Winner makes commitments;
    The Loser makes promises.

    The Winner have dreams;
    The Loser have schemes.

    The Winner say," I must do something";
    The Loser say,"Something must be done."


    The Winner see possibilities;
    The Loser see problems.

    The Winner believe in win/win; Losers believe for them to win someone has to lose.

    The Winner see the potential;
    The Loser see the past.

    The Winner are like a thermostat;
    The Loser are like thermometers.


    The Winner use hard arguments but soft words;
    The Loser use soft arguments but hard words.

    The Winner follow the philosophy of empathy: "Don't do to others what you
    would, not want them to do to you";
    The Loser follow the philosophy, "Do it to others before they do it to you."

    The Winner make it happen;
    The Loser let it happen.

    :D FIGHTING KAKAK

    BalasHapus
    Balasan
    1. aihhh . .panjang banget, bisa di sekip aja nggak bagian ini?!
      [--"]

      Hapus
  2. sekip aja kakak -,-"
    wong pesan saya ada di 2 kata terakhir haha

    BalasHapus
  3. thomas alfa ediso aja harus gagal 1000x hingga dapat menemukan bola lampu..
    semangat kang..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. podo2 kang.
      :D
      bersama kita bisa *opo sehh?!* [--"]

      "jangan biarkan tugas akhir menghalangi kita untuk mencumbui puncak-puncak gunung"
      :p

      Hapus
  4. bukan "setelah" kesusahan itu pasti ada kemudahan tapi "bersama" kesusahan itu pasti ada kemudahan...
    CMIIW

    BalasHapus
    Balasan
    1. silakan dibaca terjemah Al-insyiroh ayat 6 mas, insyaa Allah artinya itu "setelah", bukan "bersama".
      Allahua'lam.
      ^_^

      Hapus

Welcome to my "freak" blog site.
You don't have to send the greatest note in the world or come up with clever phrases.
Just let them know you appreciate it.
When have you ever wished someone hadn't thanked you?
Any comments are very meaningfull for a better the writing writer's.
^_^
arigatou gozaimashu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...