1/07/2011

Menatapmu, aku menangis

menatapmu, aku menangis
darah kian bergolak memanaskan sel-sel otak
yang dipenuhi berjuta tanya tak terjawab
betapa, karena aku melihat
anak-anak kecil terkapar kekurangan gizi
sementara kita asyik dengan acara televisi
dan di jalanan sana
anak-anak muda merana mencari kerja
sementara kita sibuk dengan perebutan singgasana


menatapmu, aku menangis
marah kian memuncak menutupi kesadaran
yang dipenuhi karat akibat pengabaian
betapa, karena aku melihat
berjuta penganggur kaku terbujur
sementara kita nyenyak di atas kasur
dan di emperan sana
beratus pedagang kecil lari terusir
sementara kita shoping sambil plesir
 
"Jika salah seorang diantara kalian berkelahi maka hindarilah  memukul wajah" (Riwayat Muslim)

menatapmu, aku menangis
melihat ketimpangan yang kian semarak 

“Sesungguhnya tidaklah  kelemahlembutan ada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya, dan tidaklah  kelemahlembutan tercabut dari sesuatu kecuali akan menodainya” 
(Riwayat Muslim)

1 komentar:

  1. Hhmm...
    Tangisan adalah suatu tanda..
    Betapa hatinya lembut, dan bersih..
    Ia putih, lembut..
    Laksamana bulu yang ringan dan halus..
    Maka, hiasilah bulu itu..
    Atau jadikanlah ia lebih bermanfaat...
    kalau pun tidak, ia pun hanya seonggok bulu...

    BalasHapus

Welcome to my "freak" blog site.
You don't have to send the greatest note in the world or come up with clever phrases.
Just let them know you appreciate it.
When have you ever wished someone hadn't thanked you?
Any comments are very meaningfull for a better the writing writer's.
^_^
arigatou gozaimashu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...