1/25/2011

Time surely fly so fast

"Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi..."
Waktu, mengapa engkau selalu berjalan maju?
Tidak pernah menunggu langkahku
Aku tertinggal jauh olehmu
Mengapa kau tidak pernah menungguku sekali saja?

Waktu, kau memberikanku sebuah pertanyaan di benakku
Aku merasa kau berjalan begitu cepat
Kala ku sedang senang dan bahagia
Namun aku merasa kau berjalan begitu lambat
Kala ku sedih dan menderita

Apa engkau sedang menyiksa diriku?
Ataukah engkau sedang menguji diriku?
Aku lelah mengejarmu, aku lelah menunggumu
Kau berjalan tak menentu

Namun apa dayaku melawanmu
Mungkin ini memang sudah menjadi takdirku
Takdir yang tidak bisa diubah

Waktu berlalu bagitu cepat. Kalau kita flashback mengingat memori masa lalu. Rasanya baru beberapa minggu yang lalu saya menjadi panitia Pradana di SMA dulu. Masih terekam dengan jelas sudut sekolah tua itu walaupun sekarang sudah mulai berubah. Masih terngiang guyonan dengan teman-teman sewaktu euphoria pengumuman kelulusan 3 tahun yang lalu. Ahh…sudah 3 tahun ternyata saya menyandang title sebagai “Siswa Besar”. Miris rasanya kalau kita tahu bahwa semakin lama waktu semakin meninggalkan kita sementara masih belum ada yang dapat kita perbuat, apakah kita termasuk ke dalam golongan orang merugi yang disebutkan oleh Allah?

Iseng pagi ini membuka komentar di grup kelas, siapa tau udah ada info lain yang keluar, tentang nilai mungkin. Karena tadi malam kabarnya nilai salah satu mata kuliah sudah keluar. Masih belum ada yang baru ternyata, saya putar scroll mouse supaya halaman bergeser ke bawah. Di bawah saya melihat sebuah printscreen komentar Komti kami yang di-post-kan sewaktu ujian akhir semester 4 baru saja berakhir. Kata-katanya biasa saja menurut saya, tapi yang menarik di sini adalah salah satu kalimatnya. Begini kalimatnya,

“frenz…bentar lagi semester 5, kemudian 6, setelah itu 7, 8, dan selesai, begitu cepat waktu…”
ahh...kata-katamu memang penuh dengan kejutan, kawan


Postingan itu ditulis di akhir semester 4, dan sekarang kami sudah berada di awal semester 6. Begitu cepat, begitu singkat kebersamaan 1 semester itu.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi”
(Al-ashr : 1-2)

Tak terasa, tinggal 3 semester lagi kebersamaan kami. Dan sudah 3 semester pula kami berada di dalam kelas dengan teman-teman yang beragam konyolnya. Ada yang sering tertawa ala wiro sableng namun pemikirannya sangat kritis tentang pangan, ada yang menjadi sebuah indikator keterlambatan, ada yang rambutnya mirip Barrack Obama, dan masih banyak lagi kenangan lucu di 3 semester ini. Kawan, akankah kebersamaan ini segera berakhir lalu kita jalan pada jalan kita masing-masing? Dan jika ada salah satu teman kita yang sudah di wisuda mendahukui kita,aku akan bangga berkata “lihatlah, dia kawanku bung”.

Saya penasaran, bagaimana kita 10 atau 20 tahun ke depan dan kita mengadakan reuni. Tentunya si “Neurospora crassa” itu akan bertambah buncit. “sandaran” ku ketika ngantuk pun mungkin akan bertambah besar, atau malah semakin langsing? Dan si wiro sableng mungkin akan menjadi ahli pangan yang menggunakan kapak 212-nya untuk membenahi pangan di Indonesia, insyaa Allah. Aku tunggu saat itu kawan.

Di balik nomor absen kesayangan,
~F24080126~

2 komentar:

  1. =)

    iya..tidak terasa begitu cepat waktu berlalau

    BalasHapus
  2. arsyad :
    wahhh..dirimu saiki wiz semester 4 ya syad?
    wiz setengah perjalanan cah.
    padahal ketoke wingi kowe lagi wae di ospek lho, dengan potongan gundulmu yang membuat dirimu tampak seperti boboho.
    heuheu...
    :p

    BalasHapus

Welcome to my "freak" blog site.
You don't have to send the greatest note in the world or come up with clever phrases.
Just let them know you appreciate it.
When have you ever wished someone hadn't thanked you?
Any comments are very meaningfull for a better the writing writer's.
^_^
arigatou gozaimashu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...