1/10/2011

an Eternal Love from Mother


“Kalian terjemahkan sendiri artinya ya, karena kalau saya yang menjelaskan pasti saya akan menangis”, kata dosen kuliah Karakteristik Bahan Pangan di sela kuliah beliau.
Slide intermezzo tersebut bercerita tentang ibu, tentang bagaimana seorang anak yang malu memiliki seorang ibu dengan sebelah mata saja. Namun, seperti layaknya seorang ibu kebanyakan, ibu tersebut maklum jika anaknya malu mengakui dirinya sebagai seorang ibu. Karena ia sadar bahwa ia hanya memiliki sebelah mata dan ia hanya bekerja sebagai penjaja makanan di kantin sekolah.

Surga itu berada di bawah telapak kaki ibumu. Ia mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan yang terasa seperti sembilan tahun. Ia menderita saat melahirkanmu, suatu penderitaan yang memilukan hati dan menyusuimu.
Tahukah kalau air susu itu dihasilkan dari darah ibu kita? Dari 400-800 liter darah yang mengalir hanya dihasilkan 1 liter air susu yang kita minum ketika kita masih kecil selama 2 tahun hingga kita akhirnya disapih. Kalau rata-rata sehari kita menyusu sebanyak 1 liter selama 2 tahun, maka berapa liter darah yang sudah kita minum selama 2 tahun tersebut?
Demi kau kantuknya ditahan, dengan tangan kanannya ia membersihkanmu dari kotoran dan mara bahaya. Ia lebih mengutamakanmu dalam hal makanan. Ia menggunakan pangkuannya menjadi tempat landasanmu, memberikanmu kebaikan dan pertolongan. Jika sakit atau kepedihan menimpamu, ia menumpahkan rasa sayangnya secara habis-habisan. Kegelisahannya karenamu dan kegundahannya terus menemaninya, ia relakan harta miliknya untuk mengobatimu ke dokter kala dirimu sakit. Jika ia diberi pilihan antara hidupmu dan kematiannya, tentu ia akan memilih kehidupan bagimu dengan suaranya yang lantang. Inilah kasih sayang ibu.

Sudah berapa kali kamu memperlakukannya secara kasar? 
Namun tetap saja ia mendoakanmu dalam kebaikan baik secara rahasia atau terang-terangan. Tatkala ia menua dan membutuhkan sesuatu kepadamu, rasanya ia menjadi beban paling berat bagimu. Kamu kekenyangan sedangkan ia kelaparan, kamu hilang rasa dahaga sedangkan ia kering kehausan. Kamu memberikan segala kebaikan kepada keluarga dan anak-anakmu di saat kamu melupakannya. Terasa berat bagimu urusannya, padahal ia mudah. Terasa panjang usianya bagimu padahal ia pendek. 
Kamu mengusirnya, sedangkan tak ada yang diharap selain dirimu. Ini sikapmu sedang Rabbmu telah melarangmu mengatakan 'ah'. Allah mencacimu karena hak-haknya yang kamu abaikan dengan cercaan halus, bahwa (dalam dunia kamu akan dibalas dengan kedurhakaan anak-anakmu, sedang di dalam akhirat kamu dijauhkan dari Rabb semesta alam). Allah memanggilmu dengan hina dan ancaman, itulah (hasil) dari tanganmu (perbuatanmuj, dan sesungguhnya Allah tidak berlaku dzalim kepada hamba-hamba-Nya.

Bagi ibumu terdapat banyak hak atasmu. Apa yang banyak menurutmu sesungguhnya sangatlah kecil sudah berapa malam ia merasa memberatkanmu dan kamu mengadukan perihalnya dengan rintih dan keluh. Jika kamu tahu betapa berat saat ia melahirkanmu karena berat beban itu hati terasa terbang melayang. Betapa sering ia menjagamu dari mara bahaya dengan tangan kanannya. Dan pangkuannya pun menjadi ranjangmu. la mengorbankan jiwanya demi keluhanmu. Dari susunya keluar minuman suci bagimu. Betapa sering kamu menderita kelaparan dan dengan sepenuh tenaga. la memberikan kasih sayangnya kepadamu di waktu kecilmu.
 
Dalam penutupnya, dosen tersebut berkata, “Jika kalian memilih jodoh nanti, tanyakan kepada dia apakah dia sayang dengan ibunya?”.
Ibnu Abbas berkata, “Aku tidak mengetahui ada suatu amalan yang lebih dekat kepada Allah daripada berbakti kepada ibu” HR Al-Bukhari di Al-Adab Al-Mufrod 1/15 no 4 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani.

Saya tidak menangis karena tulisan ini, tapi saya menangis karena belum bisa memberikan yang terbaik kepada ibu.

Dalam Ash-Shahihain dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Datang seseorang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling pantas untuk aku bergaul dengan baik kepadanya?” Beliau menjawab, “Ibumu.” “Kemudian siapa?” “Ibumu.” Kemudian setelahnya siapa?” “Ibumu.” Untuk kali berikutnya orang itu kembali bertanya, “Lalu siapa?” “Ayahmu,” jawab beliau.
(Riwayat At-Tirmidzi, shahih)

Ummi wa abi, uhibbukum fillah.
me and my mom

9 komentar:

  1. speechless..jadi tambah kangen mama di rumah.

    barokallahu fiikum ya akhi.

    BalasHapus
  2. Huhuhu.. Astaghfirullah... Aduh, waktu UAS, waktunya introspeksi diri lagi ni.. Restu Ibu...
    Trims Chal...

    BalasHapus
  3. nafsa :
    sudahkah kita menelepon ibu kita di rumah dan memberi tahu kabar kita hari ini?
    walaupun hanya dengan mendengar suara kita melalui telepon hati ibu akan menjadi tenang karena tahu anaknya baik-baik saja di kota rantau.
    *awas, jangan nangis tapi.
    hehe..

    mbak yun :
    woyyo mbak...salah satu hal wajib yang dilakukan sebelum masuk ruang ujian adalah menelepon ibu, minta do'a agar diberi kemudahan garap ujiane.
    semangat cak...!!!

    BalasHapus
  4. sampun..tapi kata mama ndak usah telpon tiap hari..hehe

    dan hanya dengan mendengar suara mama saya juga bisa semangat lagi..bisa bercerita meski jarak terasa menyiksa.

    ehehe, insyaa Alloh.
    saya ndak janji tapi.

    BalasHapus
  5. teman tpb saya juga ada seperti itu, sebelum masuk ruang ujian telepon ibu..

    berhubung saya pulang-pergi, hal wajib sebelum berangkat ujian adalah mencari orang tua di penjuru rumah dan berpamitan pada mereka serta mohon dido'akan...

    BalasHapus
  6. uni :
    heumm...enaknya yang rumahnya deket.
    saya mah kudu naik motor dulu 1,5 jam baru bisa sampe rumah.
    T.T

    BalasHapus
  7. hhmmm...
    '_'

    thengkyu,,

    BalasHapus
  8. loh Jhe?!
    kok isa nyasar tekan kene Jhe?
    heuumm..
    *wonder why.

    BalasHapus

Welcome to my "freak" blog site.
You don't have to send the greatest note in the world or come up with clever phrases.
Just let them know you appreciate it.
When have you ever wished someone hadn't thanked you?
Any comments are very meaningfull for a better the writing writer's.
^_^
arigatou gozaimashu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...