11/05/2010

Yang sering terlupakan


“Terima kasih, mas”. It’s a simple word, sebuah kata ringan yang sebenarnya sangat mudah diucapkan namun acapkali kita malas untuk mengucapkannya kepada orang lain walaupun dia sudah menolong kita melakukan sesuatu misalnya. Alangkah senangnya seseorang jika ada orang lain yang mengucapkan rasa terima kasihnya kepadanya, karena dengan begitu orang tersebut merasa dirinya dihargai dan merasa bahwa apa yang dia berikan kepada orang tersebut memberikan suatu manfaat. Coba kita mulai mengucapkan kata ini sedari dini kepada orang yang telah memberikan kita bantuan, sebenarnya ga cuma ketika orang itu memberikan bantuan kepada kita terus kita mengucapkan terima kasih. Saya sudah mencobanya selama beberapa tahun membiasakan memberikan ucapan terima kasih itu, dan hasilnya it’s so amazing. Karena dengan mengucapkan terima kasih, kita sudah membuka satu pintu komunikasi dengan lawan bicara kita, because the beginning of friendship depends on how we communicate at the first time, awal mula pertemanan bergantung pada bagaimana cara kita berkomunikasi pertama kali. Ada dua cara untuk memulai pertemanan, pertama dengan cara konflik dan kedua dengan cara pendekatan. Kedua cara itu sudah pernah saya coba. Namun yang menurut saya cara yang paling baik adalah dengan cara pendekatan, it’s very comfort to be close with everyone. Honestly, saya memiliki kekurangan dalam berkomunikasi dengan seseorang, dan kekurangan itu dapat saya tutupi dengan cara mengucapkan kata terima kasih itu kepada seseorang, karena hal itu dapat menunjukkan bagaimana sifat kita dan dapat mengencerkan suasana. Ada cerita yang membuat saya makin ketagihan dan tidak segan-segan mengucapkan kata terima kasih. Sewaktu pertama kali masuk ke departemen (jurusan), saya sering main ke labkom departemen, dan di sana ada seorang penjaga lab tersebut, sebut saja mbak Fulanah. Tiap saya keluar lab selalu saya bilang “makasih mbak”, dan mbak itu hanya membalas dengan senyuman. Akhirnya pada pekan ketiga ketika saya keluar lab dan berkata terima kasih, mbak itu pun menjawab “iya, sama-sama ndhi”. What? I never say my name to her. Dan selepas kejadian itu saya pun mulai aktif bertanya ke mbak itu, mulai dari siapa admin labkom, gimana biar jadi admin labkom, dll. Dan saya pun diberi tahu ketika ada perekrutan admin labkom yang baru. Sampai sekarang kalau ketemu dengan mbak Fulanah itu beliau selalu menyapa dan selalu tanya mau kemana kalau melihat saya sedang terburu-buru. The power of thanks.

“Mari pak”. Kaum muda sudah mulai luntur unggah-ungguhnya. Banyak diantara kita ketika lewat di depan orang yang lebih tua sering kali tidak mengucapkan salam minimal mengucapkan “mari pak”. Sebuah tradisi yang mulai menghilang seiring berkurangnya umur bumi ini. Mungkin bagi sebagian orang ini merupakan hal sepele yang ga penting untuk dilakukan, tapi bagi kebanyakan orang ini merupakan hal sepele yang cukup penting. Banyak teman yang bertanya mengapa saya memilih ngekos di perkampungan yang jauh dari kampus. Alasannya selain harga yang cukup terjangkau bagi saya, ada hal lain yang membuat saya memilih bertahan di tempat ini. Bersosialisasi, ya itu alasan saya. Karena tidak selamanya kita akan hidup dengan keluarga kita, tidak selamanya kita akan tinggal dengan teman kosan kita. Suatu saat, kita akan tinggal di tengah masyarakat yang kita tidak mengenalnya sebelumnya. Dengan bermodal ucapan “mari pak” ketika lewat di depan orang kampung yang lebih tua, saya jadi bisa lebih kenal dengan mereka. Sebuah langkah kecil untuk memulai komunikasi. Dan ketika para pemuda asik berkawan dengan sebayanya, saya justru lebih mudah berkawan dengan orang yang lebih tua. Sebut saja dosen pembimbing dan satpam fakultas. Kalau bagi sebagian orang ketika menghadap dosen masih kikuk dan canggung, lain dengan saya. Dosen tersebut malah saya ajak bercanda. Ehehe...impactnya, saya pernah diundang buka bersama di rumah beliau. Begitu juga dengan satpam fakultas (ada yang kenal dengan satpam fakultas masing-masing tak?). “Posisi satpam memang kadang terlupakan”, itulah yang dikatakan Pak Dadang di tengah obrolan kami. Terkadang para mahasiswa nyelonong begitu saja ketika melintas di depan satpam. Padahal jika kita memberikan sedikit salam saja kepada mereka, maka itu akan menjadi penghargaan yang besar bagi pribadinya. Dan lebih baik lagi jika memberi salam dengan cara yang syar’i, selain memberi salam juga mengandung sebuah doa di sana.

Ya mungkin itu sedikit dari sekian banyak hal yang sudah kita lupakan selama ini. Dan terima kasih sudah membaca tulisan yang agak kacau ini.
^_^

8 komentar:

  1. terima kasih gan. mari gan.......

    BalasHapus
  2. Gamsa-hamnidaa..
    Syukron,
    Thank You,
    Merci,
    Danke,
    Gracias,
    Arigato Gozaimasu,
    Xie-xie,

    Apa lagi yaaa..
    Oiah, Matur nuwun :P

    BalasHapus
  3. adit :
    mari gan, ane kasih kanji sama daun pandan ya, ntar ente bikin cendolnya sendiri.
    :D

    priska :
    kowe ki ngomong opo tah?
    ga cetho tenan.
    gek ndang garap laporan, mgko aku jilih datane.
    hohoho...

    BalasHapus
  4. ga mw, gw pengen cendol yang udah jadi. gw butuh pembuktian lo sebagai anak ITP yang bisa bikin pangan.

    BalasHapus
  5. antum admin lab kom kah?

    btw, kalau ngenet di lab kom perlu uses acces ga?

    terima kasih, sebelumnya..

    BalasHapus
  6. Chal,
    translate-annya "gak cetho tenan" ki opo tho?

    BalasHapus
  7. uni zahra :
    dulu sempat daftar jadi admin labkom, tapi kok belum dipanggil ya.
    apa ndak diterima jangan2?
    heumm..
    ngenet di labkom kalo dulu sih free access, tapi ndak tau kalo sekarang udah diportal apa ndak.
    pake wifi aja, kadang ada yang bisa free access kok.
    yang sering free access itu : bu tien, R.SEK ITP, sama PITP.
    dicoba aja, saya sering free access kalo pake itu.

    priska :
    wehhh..arek jatim ki ga ngerti artine "ga cetho" tah?
    ealah...ga mbois blas ternyata arek jatim kie.

    BalasHapus

Welcome to my "freak" blog site.
You don't have to send the greatest note in the world or come up with clever phrases.
Just let them know you appreciate it.
When have you ever wished someone hadn't thanked you?
Any comments are very meaningfull for a better the writing writer's.
^_^
arigatou gozaimashu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...