10/30/2010

Careless but Lucky



Musibah itu datang secara tiba-tiba. Tanpa kita sadari, tiba-tiba musibah itu menghampiri kita, bahkan terkadang kita lah yang menjadi korban musibah tersebut.





Sabtu, 20 Oktober 2010.
Di tengah kepenatan mid semester, saya melarikan diri ke Semarang. Sejenak melupakan dua ujian yang sudah saya jalani dan diluar dugaan saya (sebenernya sudah menduga sih kalo saya ga bisa ngerjain di bagian tertentu). Apa mau dikata. Semua sudah berlalu.
Ketika itu mendapat telpon dari ibu, beliau berkata bahwa abah dan ibu mau ke Semarang hari Jumat-Ahad, dan saya disarankan ga usah pulang ke Tangerang. Awalnya sih manut-manut aja, karena memang pada pekan itu saya sedang UTS (Ujian Tidak Serius). Tapi setelah dipikir-pikir kok pingin pulang ke Semarang, sekalian ngeliat adik yang habis dijahit kakinya.
Yahh..siang itu, ba’da shalat Dzuhur saya memutuskan untuk mencari angin sebentar. Awalnya saya ingin naik motornya adik, tapi setelah saya pikir-pikir kok rasanya kangen ya naik Si Biru. Akhirnya saya memilih naik Si Biru saja (vespa yang dibeli dari gaji pertama abah). Awalnya lancar-lancar saja, sampai ketika perjalanan pulang melewati turunan yang cukup curam tiba-tiba sepeda di depan mengerem mendadak. Saya yang kurang sigap ditambah bodi vespa yang begitu besar terpaksa menabrak motor yang ada di depan. Karena saya tidak mau ambil resiko yang lebih besar, saya terpaksa menabrakkan bagian depan vespa saya ke motor tersebut. Daripada saya harus menghindar tapi nanti malah jatuh kan berabe, karena bodi vespa itu kan besar jadi sulit dikendalikan. Apa mau dikata, susu sudah menjadi yoghurt.

Musibah kali ini adalah musibah kedua saya, pertama kali tabrakan sewaktu kelas dua SMA. Kalau saya ingat kejadian itu, saya sangat bersyukur masih dapat menulis cerita saya di blog ini. Bagaimana tidak, motor yang saya naiki sampai masuk ke dalam kolong mobil Carry. Selepas pulang dari menjenguk teman yang juga tabrakan di daerah tersebut, sewaktu lewat tempat tersebut saya sambil membatin “di sini ya si Fulan tabrakan”, dan tanpa sadar bus yang sedari tadi saya ikutin (karena pada sore itu sinar matahari sangat silau) tiba-tiba menepi untuk menghindari mobil Carry yang mogok di tengah jalan. Karena kaget, saya spontan menekan rem tangan dan rem kaki secara bersamaan. Namun sekali lagi, timing saya tidak pas, akhirnya saya menjatuhkan diri dan motor pun masuk ke dalam kolong mobil itu (kalau mau bayangin, kayak Valentino rossi pas jatuh, keren lho). Qadarullah, saya memakai helm full face pada saat itu, jadi pas kepala saya nabrak mobil itu alhamdulillah tidak terlalu parah, walaupun sempat keluar darahnya juga. Saya sampai shock berat, ga percaya saya bisa selamat. Kalau melihat kondisi motor dengan kondisi saya saat itu, orang-orang masih ga percaya. Jujur, motor saya hancur parah, dan saya alhamdulillah cuma lecet sedikit dan berdarah di beberapa bagian saja. Pas saya istirahat di pinggir jalan untuk menenangkan diri, ada salah seorang teman yang melihat saya, dan saat itu juga teman-teman yang lain menanyakan kabar saya. Malah ada yang main ke kosan segala (padahal nggak apa-apa). Ehehe...

Yahh...pengalaman kedua ini mungkin peringatan bagi saya untuk selalu berhati-hati kalau sedang mengendarai sepeda motor. Karena walaupun kita sudah berusaha untuk berhati-hati, belum tentu orang lain pun akan berhati-hati juga.

Untuk para bikers yang biasa ngebut dijalan, selalu pakailah slogan ini “Fast and safety”, dan jangan lupa berdoa sebelum bepergian, insyaa Allah aman dah.

fin~


4 komentar:

  1. wah... gw baru tahu chal pengalaman lo dalam hal biker begitu keras dan terjal (lebay mode ).

    ane juga pernah hampir masuk ke kolong...... gerobak bakso waktu jadi biker dulu (bike = sepedea).

    hehehe.....

    BalasHapus
  2. bakka~
    kasian mamang baksonya dit.
    ehehe..

    wahh..kan tiap minggu balik tangerang dit.
    jadi ya jam terbangku udah tinggi nho.
    mana yang lewat parung pake motornya pada careless bgt lagi, untung pake si Mega, kalo pake si Biru mah lebih ngeri lagi euy.

    BalasHapus
  3. sesama bikers, saya bisa merasakan maut itu.. alhamdulillah masih diberi keselamatan gan!
    gud job B)

    BalasHapus
  4. oke mas nim, alhamdulillah masih bisa menghirup pengapnya kota Jakarta.
    ehehe..

    BalasHapus

Welcome to my "freak" blog site.
You don't have to send the greatest note in the world or come up with clever phrases.
Just let them know you appreciate it.
When have you ever wished someone hadn't thanked you?
Any comments are very meaningfull for a better the writing writer's.
^_^
arigatou gozaimashu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...