5/15/2012

Memacu potensi



Aku sedang melihat bintang, tapi bukan di langit yang nun jauh. Aku sedang melihat bintang, mengorbit tepat di samping kanan-kiriku. Beberapa kali seakan tersentuh tangan. Berulangkali kutangkap senyuman ketika satu persatu cahaya semakin terang tak terbayang. Apakah hanya angan-angan?

Setiap hari aku lihat pijar-pijar kebahagiaan, semangat-semangat keilmuan, atau candaan-candaan elegan. Aku ada, bukan sebagai penonton di luar layar kaca. Aku benar-benar ada pada lokasi yang sama. Mendengar sekaligus merasakan dengan kemampuan indera yang menangkap secara langsung seluruh kejadian. Apakah hanya bayang-bayang?

Di saat yang tak berbeda, aku melihat banyak sekali manusia-manusia yang tak henti berproduksi. Duapuluhempat jam dalam sehari seakan tidak pernah cukup. Ingin lagi. Meminta lebih. Ah, bukankah memang sifat manusia yang tidak pernah bisa terpuaskan? Jadi ingat teori ekonomi yang mengatakan bahwa kebutuhan dan keinginan manusia tidak ada batasnya, berbanding terbalik dengan sumber daya yang sangat terbatas. Tapi, bukankah memang tidak ada salahnya jika manusia rakus ilmu agar mampu berdaya guna?

Sekali lagi, aku berkesempatan mengenal orang-orang yang luar biasa. Mungkin sangat singkat jika dihitung menit waktu yang terluangkan, namun rasanya cukup untuk menyimpulkan; mereka sungguh luar biasa! Bahkan jika dihitung, terlalu banyak orang-orang luar biasa di sekelilingku; bersalaman denganku, berpelukan denganku, bercanda tawa membagi sekian cerita ataupun mimpi-mimpi denganku. Menakjubkan!

Meskipun aku belum hebat sama sekali, aku ingin menjadi salah satu yang mampu berjajar dengan mereka dalam melangkah dengan tegas kepercayadirian. Meraih asa yang selama ini hanya kurapal dalam hati, kulontar dengan canda, atau kutempel di dinding kamarku sebagai tulisan-tulisan penyemangat dan pengingat kelalaian.

Tapi aku ingat, aku tidak akan lagi berkeinginan menjadi sama seperti mereka, pun me-modelling mereka dan melupakan jati diriku sendiri. Aku memiliki jalan dan arahanku sendiri, impianku sendiri. Sebangga apa pun mengenal mereka dan mengetahui segala kehebatannya, sekali lagi itu hanya akan kujadikan sebagai pemacu agar terus bergerak maju.

Terima kasih, untukmu yang telah membeliakkan mata kesadaranku akan kesalahanku.
Terima kasih, untukmu yang sering mengundangku bertemu dengan manusia-manusia baru.
Terima kasih, telah menjadi orang-orang yang penuh arti untuk hidupku.

... sungguh, aku selalu suka bertemu dengan pribadi-pribadi asing,
untuk kemudian belajar banyak tentang kehidupan.

10 komentar:

  1. subhanallah...
    rangkaian kata yg sungguh luar biasa.. :)
    belajar dari orang hebat utk menjadi orang hebat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe . .iya mbak.
      belajar dari orang hebat untuk diambil ilmunya, pengalamannya kemudian kita modifikasi dan dipakai sebagai our own pathway.

      Hapus
  2. aku ingin bisa seperti itu tp apa daya lingkunganku kurang mendukung,,itulah kenapa aku tidak terpacu kali ya??,,harus gimana??,,mohon pencerahhannya kang..[malu]

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau lingkungan tidak mendukung, justru kita lah yang harus menciptakan lingkungan itu, jangan menunggu untuk mendapatkan sesuatu yang bisa kita ciptakan sendiri.
      kalau untuk motivasi, itu tergantung pribadi masing2.
      :)

      Hapus
  3. Super cal!
    ketemu orang baru bukan hanya bisa belajar idup, bisa juga penjadi penyegaran kembali setelah jenuh menjalani hal yang sama tiap harinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh . .dapet komen dari Prague nih.
      :)
      yahh . .salah satu "bintang" itu mungkin saja mas agy lhoo.
      hehe.

      Hapus
  4. kita akan menjadi hebat jika di sekitar kita adalah orang-orang hebat...
    "jika ingin tau siapa seseorang...maka lihatlah siapa teman-temannya"....

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar mbak, kadang kita dapat melihat siapa seseorang tersebut melalui temannya, karena teman akan merefleksikan orang tersebut.
      pas!

      Hapus
  5. Kalimat terakhirnya keren chal :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh . .tumben nongol pris?
      wiz suwe nggak ndelok sampean nge-blog kie.

      Hapus

Welcome to my "freak" blog site.
You don't have to send the greatest note in the world or come up with clever phrases.
Just let them know you appreciate it.
When have you ever wished someone hadn't thanked you?
Any comments are very meaningfull for a better the writing writer's.
^_^
arigatou gozaimashu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...