8/21/2011

.semester 7 = time for doing a research.


Semester 7 ini, nampak sekali perubahan yang terjadi dalam hidup saya. Saat ini, saya hanya mengambil 19 sks (3 sks merupakan praktikum terpadu alih tahun, jadi total hanya 16 sks kuliah). Sisanya saya mencoba untuk mengambil penelitian semester ini. Perbedaan mulai terasa. Kini, jarang sekali saya berkumpul dengan teman-teman dekat, kalaupun berkumpul, paling hanya mengerjakan laporan dan bertanya tentang topik penelitian atau magang yang akan diambil oleh teman-teman. Dan obrolan pun hanya berkutat di sekitar topik itu saja, tidak seperti semester-semester sebelumnya yang bisa ngobrol kesana kemari dan akhirnya berakhir dengan obrolan yang tidak jelas.

Masa-masa itu kini hilang. Semuanya kini telah sibuk dengan urusannya masing-masing. Dan mungkin karena jadwal kita telah jauh berbeda. Ada yang masih mengulang beberapa kuliah, ada yang juga sedang mencari literatur di perpus sehingga jarang berkumpul lagi. Kadang saya sering merindukan mereka. saya membayangkan untuk kembali ke masa-masa dulu dimana ikatan kami masih kuat. Tapi saya tersadar, bahwa momen ini pasti akan selalu dilewati semua orang. Masa dimana semuanya kembali pada diri sendiri. Masa dimana ‘kamu tidak harus selalu bersama-sama teman’. Karena masing-masing kelak akan menggapai cita mereka sendiri, buka cita-cita ‘bersama’. Dan saya sedang melewati ‘jalan’ itu.

Tentang Skripsi. Pendidikan selama 4 tahun diuji dengan karya bernama skripsi. Kadang saya suka berfikir “why I have to do this thing”. Saya ngga pengen jadi peneliti atau ahli dalam research. Kenapa harus makhluk bernama skripsi yang menandakan bahwa kita memang layak mendapatkan tambahan nama dibelakang nama kita? Itu seperti jaman sekolah dulu ketika mau lulus harus menghadapi yang namanya Ujian Akhir Nasional yang ‘katanya’ 3 mata pelajaran dapat mewakili semua kompetensi kita selama menempuh pendidikan di bangku sekolah.

Ya, mungkin kebanggaan tersendiri bila kita menghasilkan sebuah karya dengan jerih payah kita bernama skripsi itu. Tapi kayak yang saya bilang sebelumnya, saya merasa kelayakan kita untuk mendapatkan gelar sarjana, ngga bisa ditentuin dengan sebuah karya bernama skripsi. Itulah mengapa ketika dosen pembimbing menargetkan lepas semester 6 saya sudah mulai penelitian malah belum terlaksana hingga sekarang. Dan itu pemikiran saya sebelum saya benar-benar terjun untuk membuat skripsi. Dan entah kenapa pemikiran awal saya itu lama-lama sedikit memudar. Saya mulai menikmati tahapan membuat ‘skripsi’ ini, mulai dari merencanakan ‘kegaduhan’ di lab apa yang akan kita buat hoho..

Saya jadi rajin membaca, membuka kembali buku-buku yang sudah disimpan rapi di dalam kardus berdebu, hal-hal yang dulunya saya ngga tau, karena tuntutan ‘skripsi’ saya mau ngga mau jadi tau. Berusaha mengasah otak saya mengapa begini, mengapa begitu, kenapa harus ini, kenapa harus itu. Berusaha mencari tau. Berusaha berfikir luas dan think out of the box!

Saya jadi kembali berfikir kenapa harus skripsi? Dan akhirnya semuanya terjawab. Skripsi benar-benar menguji daya analisis kita, daya pikir kita sebagai seorang mahasiswa, dan menguji cara berfikir sistematis. Dan itu semua sangat penting demi perkembangan kita sebagai seorang mahasiswa! Mengasah otak kita untuk dapat melihat sebuah fenomena yang ada, kemudian menangkap adanya masalah yang mungkin dapat dipecahkan. Lalu kemudian kita kembali membuka banyak literature, teori yang dapat menunjang hipotesis kita terhadap sebuah masalah yang kita angkat sebelumnya. Disinilah kemampuan kita di uji. Bagaimana kita dapat menarik sebuah kesimpulan dari teori-teori yang ada serta hasil dari pengujian secara statistik. Dan itu semua memang berguna! Waaaw… si skripsi emang dahsyat yaaa!

Saat ini saya belum mengerjakan skripsi saya, karena dalam tahap menyusun proposal penelitian yang ujung-ujungnya pun hasil penelitian itu akan dirangkai menjadi sebuah print out tebal bernama ‘skripsi’. Semoga semua yang saya jalani ini memang bermanfaat bagi diri saya dan orang lain. Untuk teman-teman yang sedang melakukan penelitian, tetap semangat ya, yakinah apa yang kita lakukan saat ini memang sangat berguna dan bermanfaat untuk kita. Dan bagi yang belum, ayo-ayo mulai cari judul. Saya sudah empat kali ganti judul lhoo =)

5 komentar:

  1. masyaAllah.. keep sharing kek ginian.. sy saja belum merasakan bagaimana kuliah itu.. besok baru akan memulai perkenalan..

    perjuangan mbuat skripsi dishare di sini ya Mas.. hhe..

    BalasHapus
  2. wahh . . ada anak maba nih, di ospek dulu heuh.
    :D
    emang ketrima dimana mbak?

    heumm. .belum 'memperjuangkan' skripsi sih, baru nyoba mau bikin penelitian dulu, semoga cepet kelar trus baru deh si 'skripsi' itu dirangkai.
    ehehe.

    BalasHapus
  3. hhe kagak ospek, cuma program penerimaan maba..

    undip mas Ichal..

    aamiin..

    BalasHapus
  4. ohh . . belum ospek ya?
    emang jurusan apa?
    adek saya juga ketrima di undip mbak, d3 ilmu komunikasi dia.

    BalasHapus
  5. ikhwan/akhwat adekx??

    ni lagi PMB, dari kemarin sampai hari ini.. hhe

    BalasHapus

Welcome to my "freak" blog site.
You don't have to send the greatest note in the world or come up with clever phrases.
Just let them know you appreciate it.
When have you ever wished someone hadn't thanked you?
Any comments are very meaningfull for a better the writing writer's.
^_^
arigatou gozaimashu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...