12/01/2010

unforgetable memories


school of great memories

Smansa full of memories. Benar kata orang masa SMA itu merupakan masa yang paling indah. Banyak sekali kenangan ketika mengenakan seragam putih abu-abu itu. Kenangan tentang sahabat, tentang cinta, tentang musuh, tentang kerasnya diriku ketika masih mengenakan almamater sekolah itu. Anak muda, beragam cerita yang dapat diukir. Kemandirian dan kedewasaan  pun terbentuk di sekolah  itu, di kota yang menyimpan banyak memori. Masih terekam dengan jelas sudut-sudut bangunan tua bekas rumah sakit ketika jaman penjajahan Jepang dulu. Suasananya, ributnya kelas ketika jam kosong, lorong sekolah yang panjang ketika saya harus menghindari segerombolan adik kelas yang sering menggoda dan harus memutari sekolah supaya bisa menghindar, sempritan peluit ketika jam masuk kelas sudah berbunyi, tawa renyah  ibu penjaga kantin ketika saya bercanda dengan anaknya. Semua itu merupakan pengalaman tersendiri ketika saya harus hidup jauh dari orang tua.

Saya banyak belajar dari sekolah itu. Belajar menemukan suatu yang baru. Kajian. Organisasi.  Sahabat. Kesabaran. Pertemanan. Konflik. Sepak bola. Kepanitiaan.

Tiga hal besar yang sampai saat ini sangat membekas adalah konflik, sahabat, dan kesabaran.

Preman smansa. Begitulah adik kelas memanggilku. Karena ketika jaman SMA saya sering terlibat konflik dengan teman, adik kelas maupun guru. Bukan murid yang baik kan? Tapi saya punya alasan, saya hanya mempertahankan apa yang menurut saya benar. Dan ketika toh memang saya yang salah, saya tidak sungkan untuk meminta maaf. Sayangnya konflik itu terjadi dengan orang-orang yang memang dia itu preman (dan guru pun demikian).

Sahabat. Seseorang, lebih bahkan. Yang selalu ada ketika emosi ini lepas. Yang selalu merangkul ketika dia melihat tangan ini sudah terkepal. Seseorang yang saya berjani kepadanya tak akan meluapkan emosi jika dia ada di depan saya. Seseorang yang tersenyum ketika saya mampu menahan emosi. Seseorang yang dengan sabarnya mendengar omelan-omelan geraman saya dan menyuruh saya mengambil wudhu setelahnya. Sahabat yang menganggap saya sebagai saudaranya sendiri.

Kesabaran. Satu yang sangat sulit saya pegang. Sampai saat ini masih saja sering lepas. Masih harus terus belajar. Dia yang dulu pernah berkata, “kalau marah jangan lihat mata lawan, senyumlah”. Sulit memang, tapi harus tetap dicoba. Ahh..berharap dia ada di sini, sehingga dia bisa terus mengajarkanku tentang arti pentingnya kesabaran. Dia adalah guru yang mengajarkan kesabaran dengan kesabaran. “bakka!” kata yang sering dia ucapkan.

Konflik, sahabat, dan kesabaran. Konflik mengajarkanku tentang arti keberanian, berani mempertahankan. Sahabat yang selalu ada ketika konflik itu datang. Dan kesabaran merupakan suatu hadiah terbesar yang diberikannya.

Sahabat mengajarkanku kesabaran dalam menghadapi konflik.
hamidashita kimochi tsunagaranakute

4 komentar:

  1. Seseorang, lebih bahkan. Yang selalu ada ketika emosi ini lepas. Yang selalu merangkul ketika dia melihat tangan ini sudah terkepal. Seseorang yang saya berjani kepadanya tak akan meluapkan emosi jika dia ada di depan saya. Seseorang yang tersenyum ketika saya mampu menahan emosi. Seseorang yang dengan sabarnya mendengar omelan-omelan geraman saya dan menyuruh saya mengambil wudhu setelahnya. Sahabat yang menganggap saya sebagai saudaranya sendiri.


    aku suka inih! ^^ salut sama sahabatmu itu. makanya chal..senyum po'o..ojo mrengngut wae.huu..g malu to, disayang sahabat tapi g brubah juga..hehe..

    BalasHapus
  2. aku juga suka kalimat2 itu. terlihat ketulusan seorang sahabat. yang g pernah menuntut apa2 dari sahabatnya kecuali kebaikan bersama.
    hihihi

    BalasHapus
  3. vizca :
    ahaha...dia sekarang di Jogja je.
    tiap liburan mesti tak sempatin ke sana.
    walaupun cuma sekedar makan bareng habis itu aku langsung cap cus.

    bhekti :
    ahh...nggak juga.
    kadang dia minta traktir T.T
    ngerti kalo aku kadang dapet job soalnya.
    heuheu.
    pemerasan sahabat itu namanya.
    *tapi gpp dink, dibandingkan apa yang dia lakukan, mungkin belum sepadan kali ya?

    BalasHapus
  4. hahahaha
    kalo gitu aku juga minta traktir dong chal. kan udah ngeramein blog kamu. hahahahaha

    BalasHapus

Welcome to my "freak" blog site.
You don't have to send the greatest note in the world or come up with clever phrases.
Just let them know you appreciate it.
When have you ever wished someone hadn't thanked you?
Any comments are very meaningfull for a better the writing writer's.
^_^
arigatou gozaimashu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...