9/05/2010

Sebuah catatan kecil tentangku, tentang hujan



"Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman."
(QS. 6:99)

Hujan, hal yang lumrah terjadi di kota Bogor, mau musim hujan ataupun musim panas Bogor tetap diguyur hujan walaupun intensitas hujan pada musim panas tidak sesering ketika musim hujan. Kalau pada musim panas biasanya hanya 1 kali seminggu lain cerita kalau musim hujan, Kota Bogor bisa “basah” sehari penuh, dan kalaupun tidak hujan seharian penuh biasanya pada sore hari Kota Bogor akan diguyur hujan selama beberapa saat dan hal tersebut akan terjadi selama musim hujan masih berlangsung.
Benar kata orang kalau menyebut Kota Bogor sebagai “Kota Hujan”, karena memang curah hujan di sini sangat tinggi sekali. Mungkin karena sebab itulah di Bogor dibangunlah sebuah Institut Pertanian, bekas Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, yang lebih dikenal dengan Institut Pertanian (kabupaten) Bogor. ^o^
Yak...ketika sampai ke Bogor kebanyakan orang akan bertanya apa iya Bogor tiap hari hujan, seperti waktu pertama kali saya datang ke Bogor, dalam hati saya bertanya apa iya di Bogor tiap hari hujan, di Solo aja jarang, boro-boro tiap hari, seminggu sekali pun kalau memang waktunya bukan musim hujan ndak bakal turun hujan. Dan pertanyaan saya pun langsung dijawab pada hari berikutnya, dengan hujan yang sangat deras. –“

Padahal saya memiliki sebuah “keunikan” yang berhubungan dengan saluran olfactori (olfactory system) saya ketika hawa dingin datang. Dan hari kedua di Bogor disambut dengan rebahan badan di kamar selama sehari penuh karena terjadi penurunan imun di dalam tubuh yang menyebabkan banyak virus influensa dengan leluasa masuk ke dalam tubuh saya dan mengobrak-abrik sistem pertahanan tubuh yang sedang tidak dijaga oleh body security dan terpaksa saya harus meminta tolong kepada sel leukosit agar segera memproduksi sel B limfosit dan sel T. Alhamdulillah hari ke-empat sudah agak lumayan, namun masih terjadi hyperekskresi muscus pada saluran olfactory saya. Hal ini menyebabkan saya tidak bisa mengikuti kumpul AK pada Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) yang diadakan oleh kakak-kakak tingkat sebagai masa orientasi pengenalan lingkungan kampus bagi mahasiswa per-ploncoan. Karena saya sudah ketinggalan kumpul AK, akhirnya saya memutuskan untuk tidak mengikuti MPKMB sama sekali dan memilih melancong ke ITB bersama teman yang sama-sama memiliki ide konyol tersebut.^_^ Tentu saja setelah badan saya cukup sehat untuk melakukan perjalanan jauh tersebut, dan alhamdulilllah H-1 sebelum acara itu dimulai saya melarikan diri bersama teman menuju Kota Kembang.
Lanjut lagi mengenai hujan, karena hujan itulah yang membuat saya harus siap siaga tiap kali ia datang, ketika sudah ada hawa-hawa dingin maka saya harus menyediakan amunisi sebelum jatuh tepar. Seperti kata pepatah, “sedia payung sebelum hujan”. Maka saya harus menyiapkan beberapa obat sebelum saluran olfactory saya mengeluarkan cairan yang berlebihan lagi. Dan alhamdulillah tak-tik itu berhasil ketika saya berada di tingkat kedua, setiap akan hujan saya selalu membentengi diri saya dengan vitamin C dosis tinggi dan menjaga daya tahan tubuh saya agar tidak drop. Namun akhir-akhir ini saya agak sedikit lengah, karena baru pertama masuk kuliah dan itu pun sudah ketinggalan satu minggu maka mau tidak mau saya harus konsen pada kuliah saya terlebih dahulu dan lupa kalau di Bogor sudah memasuki musim hujan sementara stok amunisi saya sudah habis sewaktu liburan kemarin. Hasilnya, hari ketiga berada di Bogor benar saja saya langsung merasakan linu yang luar biasa pada persendian. Dan puncaknya terjadi pada hari Jumat-Sabtu kemarin, benar-benar sakit luar biasa, mau ngapa-ngapain juga ga bisa, akhirnya sehabis tarawih saya hanya bisa terbaring di kasur.
Setelah berkonsultasi dengan salah seorang teman, dia menyarankan agar saya meminum salah satu jenis obat yang sesuai dengan indikasi yang saya beritahu ke dia melalui sebuah pesan singkat. Namun, ternyata obat itu mengandung CTM (Chlorpheniramine) yang merupakan sejenis antihistamin yang memiliki efek sedative. Kacaunya saya meminum obat itu hanya berselang 6 jam saja, dan terjadi lah efek akumulasi CTM tersebut di dalam tubuh yang menyebabkan mata saya tidak bisa melek, terasa lengket sekali. Sewaktu teman saya pamit untuk pulang ke rumahnya pun saya hanya menjawab antara sadar dan tidak, karena efeknya memang sangat kuat sekali. Namun ternyata obat itu manjur juga, hanya selang satu hari sudah terjadi hypermuscus lagi, dan itu menandakan bahwa sistem pertahanan tubuh saya mulai bekerja lagi. horrayy..=D
Yahh...sekali lagi saya mendapatkan pelajaran yang lumayan berharga. Jangan terlalu memaksakan tubuhmu kalau pada akhirnya hanya akan mengakibatkan terbaringnya tubuh, karena tubuh juga punya hak atas dirimu. Namun walaupun begitu, I do love rain ^^
 



Tetes hujan jatuh di kepalaku,
dan tidak pernah tahu kapan akan berakhir.
Haruskah aku lari mencari perlindungan,
atau biarkan setetes hujan jatuh di kepala saya lagi?
Saya akan sangat senang menari di hujan,
dan tahu entah bagaimana ia akan membantu menghapus rasa sakit.
Kadang-kadang ketika aku sendirian,
dan aku melihat tetes hujan yang jatuh di luar lagi.
Ada kebahagiaan yang aku merasa..
Penyair hujan,
aku jatuh cinta pada cakrawala...
Maka tolong ajari aku cara menebas jaraknya... 

11 komentar:

  1. Aku adalah hujan..
    Turunku bersama sepi
    Panjang merintik dengan cinta
    Aku adalah hujan..
    Anak awan yang tak berlisan
    Megah dengan kabut
    Merona dengan dingin
    Aku adalah hujan..
    Indah di hantar pelangi saat kembali di ujung waktu

    aku berlari bukan mengejar namun melepaskan
    tiap degup itu ketika telapaknya menyelinap berulang
    di sebuah pagi
    sehabis tuntas melautnya malam
    setuntas deru kecipak layar itu beranjak pulang
    dari seonggok dermaga
    pada cakrawala

    BalasHapus
  2. sayah liat2 kok ShoutBoxnya ilang ya? jadi sayah bales di sini sajalah..

    *Post-titlenya uda biru keknya.. Tapi biru terang, mnurutku agak wagu, hhem maap deh.. Kan saran..
    Coba [#0D4E8C] itu warna biru kayak di post title Foodstory2. Kalo yang lain, cobaja cari di [http://www.perbang.dk/].

    *Nice, Penyair Hujan-nya Sapardi Djoko Damono y?

    BalasHapus
  3. he'e,..terpaksa dihilangkan karena kurang pas sama template ini.
    itu warna bawaan masalahnya, kemarin saya coba otak-atik pake template yang lama tapi ga bisa, udah diubah warna titlenya tapi tetep aja sama.

    itu site buat nyari kode warna ya?!
    siphh...ntar coba saya cari di sana saja.

    he'em..punya pak Djoko.
    kok tau?
    pas googling dapetnya itu sih, ngepas pula sama postingan saya, jadi ya tempel aja di situ.
    hhe..

    BalasHapus
  4. gantinya yang di script:
    post h3 {
    bukan? Sayah juga blom nyoba sih, tapi kayaknya itu yang diganti kalo mo ganti post-title. Yop, slamet ngutek2 script templet!
    Itung2 blajar HTML..

    BalasHapus
  5. Minum NIgella sativa (baca: habatus sauda)... Obat segala macam penyakit kecuali kematian (ini kata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam).

    Berhubung saya kurang suka minum obat, jadi kalau sakit apa pun ini dulu senjatanya. Alhamdulillah..

    BalasHapus
  6. Nigella sativa (jinten hitam) saudara kembarnya adas.
    hehe..
    (jadi ingat kuliah KBP)

    iya, saya juga ada stok habatus sauda' kok.
    kemarin udah nyiapin pas main ke solo.
    oia, tau toko herbal di daerah bogor nggak mbak?
    saya agak kesulitan nyarinya.

    BalasHapus
  7. di toko buku al-amin Bara ada kok..

    BalasHapus
  8. iyakah?!
    saya jarang mampir ke sana soalnya.
    melihat harganya jauh di atas rata-rata.
    -kebiasaan beli di solo soalnya-

    BalasHapus
  9. di Solo harganya berapa?
    harga tergantung merk juga.. kalau tidak salah ingat, yang 100 kapsul Rp 50.000
    pakai kartu himit aja, supaya dapat diskon..

    BalasHapus
  10. lupa, skitar 35ribu apa ya?
    pokoknya selisihnya lumayan kok, bisa buat makan sehari.
    hehe.
    iya, yang botolnya transparan itu kan?
    sama, di Solo pun harganya segitu (kalau ndak salah, saya belinya udah lama soalnya)

    oia ya, pake kartu himit kan dapet diskon.
    10% ya?
    alhamdulillah, bisa dialokasikan ke kebutuhan yang lain.

    BalasHapus
  11. kayak lagunya utopia aja, tentang hujan.

    hujan itu seperti katalis bagi sang langit u/ menyentuh kekasihnya "bumi", yang keduanya sebenarnya senantiasa bersama namun tidak akan pernah bersatu, kecuali kiamat tiba

    BalasHapus

Welcome to my "freak" blog site.
You don't have to send the greatest note in the world or come up with clever phrases.
Just let them know you appreciate it.
When have you ever wished someone hadn't thanked you?
Any comments are very meaningfull for a better the writing writer's.
^_^
arigatou gozaimashu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...