2/26/2011

Terbang;



Ini sih impian manusia sejak dulu. Manusia selalu saja ‘cemburu’ pada hewan-hewan yang bisa terbang tanpa memerlukan alat-alat bantuan, cukup dengan mengepakkan sayapnya saja. Tidak berhasil terbang sendiri tanpa sayap, manusia pun meniru konsep burung-burung di udara dan mengaplikasikannya pada desain pesawat terbang. Kedua sayap raksasa di sisi pesawat terbang telah berhasil menerbangkan pesawat buatan manusia itu. Teknologi sudah berhasil merealisasikan mimpi manusia. Tetapi, teknologi canggih ini tetap ada kekurangannya. Kita jadi terkurung dalam kabin pesawat sepanjang perjalanan mengarungi angkasa. Nikmatnya jadi berkurang. Lagipula, kita tetap tidak bisa merasakan kebebasan seperti burung yang terbang di udara. Kaki kita tetap menginjak permukaan lantai pesawat. Wah, ini sih sama saja bukan terbang! Lalu, bagaimana caranya kita bisa benar-benar merasakan kaki terangkat di udara tanpa ditopang apa pun juga? Merasakan sensasi berada di atas udara selama beberapa saat, itulah yang ingin saya lakukan. Mencoba untuk tidak “menjejakkan” kaki barang 1-3 detik saja sudah membuat saya merasa hidup ini indah. ^_^

2/22/2011

Go ahead;



Melihat iklan A-mild, tidak terkesan dengan iklannya, namun dengan kata-katanya.
Ada sesuatu tersirat di balik puisi yang menjadi prolog iklan itu.
Entah apa yang dimaksud oleh sang penulis, tapi menurut saya itu bagus, ada pesan yang ingin disampaikan di sana.

untuk yang tak pernah nyaman, yang tak pernah berhenti mencari.
untuk siapa yang bertujuan untuk tersesat, mengikuti kemana hati ingin pergi.
untuk yang malu untuk malu, berusaha sama agar berbeda.
untuk yang takut, takutlah pada penyesalan.
untuk sang pelopor dan sang pemberontak, lupa daratan pada setiap tantangan dan kemungkinan.
untuk yang siap tersandung tanpa harus jatuh,
untuk yang siap mencari dan tersesat,
untuk yang siap hidup untuk diri.

2/15/2011

Laa ba'sa thohurun, insyaa Allah


“Assalamu’alaykum, enhar?”
“wa’alaykumsalaam warahmatullah, ono opo chal?”
“bisa tolong jemput di gym nggak har? Aku nggak kuat jalan ni”.
“lahh..kenapa? yowiz, tunggu di gym ya, jangan kemana-mana dulu”.
Tuuutt..tuutt..tutt…

Percakapan singkat itu ditutup dengan badan saya yang masih bersandar di bangku penonton gymnasium kampus. Namun karena yang ditunggu tidak kunjung datang, akhirnya saya diantar ke kosan oleh teman kelas saya. Sampai di kosan, badan saya langsung direbahkan di ruang tengah. Dengan kondisi antara sadar dan tidak sadar, mungkin karena kondisi badan saya yang panas. Setelah dibiarkan istirahat sebentar dan ditanya gimana keadaan saya, mereka memaksa saya untuk check up malam itu juga. Padahal menurut saya kalaupun ditunda besok pagi juga tidak apa-apa, biar malam ini istirahat dulu saja. Memang benar, satu muslim dengan muslim yang lain itu ibarat satu tubuh. Kalau yang satu merasakan sakit, maka yang lain pun akan merasakan sakitnya juga. Itulah mengapa teman-teman saya memaksa untuk langsung check up malam itu juga.

2/10/2011

Tips mendaki gunung


Tips mendaki gunung berikut buat para pendaki pemula. Meskipun buat para pendaki yang sudah terbiasa mendaki gunung tidak ada salahnya untuk mengikuti tips-tips berikut. Inti dari kegiatan pendakian gunung untuk menikmati dan mensyukuri keindahan alam tanpa merusak dan menyakiti gunung itu sendiri dan diri sendiri sebagai pendaki. Saya biasa menyebutkannya sebagai menikmati tanpa menyakiti.
Mendaki gunung merupakan salah satu hobi yang kian hari kian marak dan banyak digemari.Kegiatan pendakian gunung, sebagaimana kegiatan di alam bebas lainnya, selalu penuh petulangan yang menantang, bahkan terkadang ekstrim.

Pendakian Gn. Merbabu 6 Februari 2011

Lantaran itu, dalam melakukan pendakian gunung, seorang pendaki musti melakukan persiapan yang matang. Jangan sampai kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dan kepuasan diri ini berakibat yang merugikan buat diri pendaki dan alam (lingkungan hidup). Tips-tips mendaki gunung buat pendaki pemula berikut mungkin sedikit membantu persiapan pendakian gunung tersebut.
Tips Mendaki Gunung untuk Pemula. Untuk mendaki gunung, beberapa hal (tips) yang harus diperhatikan antara lain:

2/09/2011

Tracking de Merbabu 2011


Introduction
Pernah saya ditanya oleh teman saya, “enaknya naik gunung apa sih?!”. Dan sampai sekarang, kalau saya ditanya seperti itu, saya masih belum menemukan jawabannya. Intinya, ada perasaan yang “berbeda” ketika kita berada di atas awan.
ketika kita melihat awan berada di bawah kita, aneh

Pernah juga adik kelas saya bertanya, “ngapain bu munggah gunung? Topo? Cah tekpang kok ndadak munggah gunung?Ajeng nliti nopo?”. Yahh..untuk mereka yang belum tau asiknya naik gunung pasti berpikiran demikian, dulu saya juga seperti itu.

Oke, pendakian ini saya lakukan bersama 7 orang teman saya. Enam orang diantaranya berasal dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Lima diantaranya anak FMIPA UNS dan satu dari mereka anak FK UNS. Saya sengaja mengajak anak UNS karena ada tiga orang yang sudah pernah mendaki Gunung Merbabu jadi bisa dijadikan sebagai pemandu biar nggak tersesat di tengah jalan. Karena tracknya tidak seperti Gunung Lawu yang memanjakan para pendakinya.

Gunung Merbabu (3.142 m dpl), merupakan gunung yang tergolong dalam gunung api tua yang terletak bersebelahan dengan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api aktif. Gunung Merbabu mempunyai banyak puncak-puncak bayangan (bukan puncak asli). Karena banyaknya puncak ini seringkali para pendaki mengeluh dan jenuh tapi justru hal inilah yang menjadikan gunung ini menantang untuk di daki.
Puncak Gunung Merbabu terdiri atas dua puncak yaitu Puncak Sarip yang terletak pada ketinggian 3.120 m dpl dan Puncak Kenteng Songo dengan ketinggian 3.142 m dpl. Kedua puncak ini mempunyai panorama alam yang berbeda.

2/03/2011

Semarang ; Pesona Asia


Semarang;
Menyeruput Teh Poci Bersanding Lumpia di antara Bangunan Tua

Pusat pemerintahan Provinsi Jawa Tengah ini juga menarik untuk dikunjungi sebagai salah satu tujuan wisata.  Salah satu rekomendasi tempat yang dikunjungi bila tandang ke sini adalah Lawang Sewu. Gedung bersejarah ini dirancang oleh arsitek Belanda C.Citroen dari Firma J.F. Klimkhamer dan B.J. Quendag pada tahun 1903 dan selesai pada tahun 1907. Bangunan ini menghadap ke Taman Wilhelmina yang sekarang lebih dikenal dengan nama komplek Tugu Muda. Dekat dengan komplek ini berdiri Gereja Katedral Randusari yang juga merupakan bangunan bersejarah. Selain itu masih ada beberapa tempat menarik yang sayang untuk dilewatkan.

Al-islam huwa sunnah


Hidup di atas sunnah di tengah masyarakat “awam” seperti ini lebih sulit ku lakukan daripada hidup di atas sunnah di lingkungan SMA dulu. Seandainya hati ini tidak kuat, tentu akan berpaling dari dakwah ini. Ya Allah kuatkanlah hati ini tetap di atas dien-Mu.

Padahal tentu merupakan sebuah kewajiban setiap muslim untuk beramal dalam agama Islam ini dengan mengikuti segala apa yang diperintahkan dan dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beragama yang baik dan benar bukanlah dengan dasar mengikuti amal perbuatan kebanyakan orang, bukan pula dengan mengikuti semangat yang menggebu semata atau karena kagum dengan figur tokoh tertentu. Akan tetapi menjalankan agama secara baik dan benar haruslah selaras dengan landasan keikhlasan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan amaliahnya (prakteknya) mengikuti apa yang telah dituntunkan oleh rasul-Nya.
Bukankah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah berwasiat :
“Saya mewasiatkan bagi kalian untuk bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat kepada pimpinan, walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena sesungguhnya barangsiapa yang hidup sepeninggalku ia akan melihat perbedaan yang banyak, maka di saat seperti itu wajib atas kalian bepegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah para Al Khulafa’ Ar Rasyidin. Gigitlah dengan gigi-gigi geraham kalian! Jauhilah perkara-perkara yang baru (bid’ah) karena sesungguhnya semua bid’ah itu sesat!”
(Shahih, HR. Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi dari hadits Al Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’, no. 2549)

2/01/2011

ranting waktu itu


sebatang pohon yang kita tanam di pelataran,
telah tumbuh rindang dengan ranting waktu bercabang-cabang,
rimbun daunnya adalah lembaran-lembaran tempat kita mencatat,
segala peristiwa tertulis hitam putih kehidupan.

Setiap hari satu daun tanggal meninggalkan kenangan,
warnanya kuning kecoklatan seperti usia yang sarat dengan catatan,
satu harapan mungkin terwujudkan atau tinggal menjadi angin,
yang tertahan di dahan, atau menunggu hujan.

Atau ada yang tak tereja, seperti cinta yang diam-diam,
mengakar di pohon itu, yang telah menjelma bunga dan warna-warni,
menjelma keteduhan, mengubah hujan menjadi tetes-tetes embun,
sementara kita terus memberi makna pada pohon usia yang beranjak tua.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...